JABAR EKSPRES – Sejumlah massa dari berbagai kelompok yang masuk dalam Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung menggelar aksi unjuk rasa di depan Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Soreang, Kamis (9/10/2025).
Pantauan di lokasi, para peserta aksi menyuarakan berbagai persoalan yang dinilai belum tuntas diselesaikan oleh pemerintah daerah.
Beberapa diantaranya yakni kasus PT BDS, revitalisasi Pasar Banjaran dan Pasar Ciparay, persoalan yang dihadapi aliansi konstruksi, isu kepemudaan di wilayah Soreang, serta proyek Saluran Pipa Air Minum (SPAM) PDAM di Pacet.
Baca Juga:Update Kecelakaan Maut Cijambe Subang: 3 Orang Tewas dan 5 Luka-luka , Lalu Lintas Macet Hingga 5 KilometerBREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Cijambe Subang, Tiga Orang Tewas
Mereka juga berorasi menyuarakan permasalah yang dinilai masih belum ada solusi konkrit. Massa juga menulis beberapa sindiran di spanduk seperti “Bupati Bandung Penjahat Demokrasi”, “Bongkar Mafia Proyek Kab. Bandung”, dan “Pansuskan Kasus BDS”.
Massa juga meminta agar Ketua DPRD Kabupaten Bandung Renie Rahayu Fauzi untuk turun langsung dan menerima audiensi mereka.
Ki Jagur, salah satu peserta aksi dari Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan hasil musyawarah berbagai kelompok masyarakat yang menyoroti berbagai persoalan daerah.
“Sekarang ada aksi di lapangan hasil musyawarah kemarin-kemarin dengan semua saudara dari berbagai aliansi masyarakat. Banyak permasalahan yang dibahas, mulai dari BDS, Pasar Banjaran, Pasar Ciparay, Aliansi Konstruksi, sampai SPAM PDAM di Pacet,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa spanduk yang dibawa massa aksi mencerminkan aspirasi masyarakat untuk menolak praktik korupsi dan menjaga kelestarian lingkungan, khususnya terkait pengelolaan air Citarum.
“Saya pribadi setuju dengan spanduk yang kami buat, isinya tolak korupsi di Kabupaten Bandung. Semua warga pasti ingin pemerintah yang bersih. Terus yang kedua, kami juga menolak penyedotan air Citarum. Sudah sekitar tujuh bulan paguyuban kami memperjuangkan hal itu,” tutur Ki Jagur.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan aksi bukan sekadar untuk didengar, melainkan untuk duduk bersama mencari solusi konkret atas persoalan yang sudah lama diketahui pemerintah daerah.
Baca Juga:Macan Tutul Jawa Gegerkan Hotel di Bandung, BKSDA: Diduga Masuk Lewat Saluran AirYeay! Internet TV Kini Hadir di ibis Bandung Pasteur – Menginap Jadi Makin Seru!
“Sebetulnya bukan pengen didengar, karena DPRD juga pasti sudah tahu soal masalah ini. Kami ingin duduk bareng dan cari solusinya. Kalau cuma saling menyalahkan, masalah gak akan selesai, malah bisa timbul masalah baru,” katanya.
