JABAR EKSPRES – Suasana ceria dan riang khas pagi hari di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, mendadak berubah menjadi kepanikan dan tangis, Jumat (3/10/2025).
Kegiatan rutin makan bersama berakhir dengan dugaan keracunan massal yang menimpa sembilan orang siswa, sehingga harus mendapat perawatan intensif di Puskesmas Kawali.
Insiden yang menggemparkan warga sekitar itu mulai terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Gejala-gejala tidak wajar mulai ditunjukkan sejumlah siswa hanya berselang sekitar sepuluh menit usai mereka menyantap jatah Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang biasa diterima.
Baca Juga:Martasandy Group Peringati Hari Batik Nasional: Wujud Nyata Cinta Budaya Lewat Seragam KerjaBilly Martasandy Maknai Hari Batik: Ini Warisan Budaya, Bukan Tren Sesaat
Keluhan paling menonjol adalah rasa mual hebat yang dengan cepat diikuti dengan muntah-muntah berulang. Melihat kondisi para siswa yang memburuk dengan cepat, pihak sekolah langsung mengambil tindakan sigap.
Total sembilan siswa yang menjadi korban segera dipindahkan ke ruang guru untuk mendapatkan pertolongan pertama. Ruang yang biasanya digunakan untuk berdiskusi para pengajar itu seketika berubah menjadi posko bantuan sementara.
Suasana tegang dan cemas menyelimuti seluruh lingkungan sekolah, memutus konsentrasi belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Berkat koordinasi yang cepat antara pihak sekolah, Pemerintah Kecamatan Kawali, dan instansi terkait, keputusan untuk mengevakuasi para siswa dapat diambil segera. Kesembilan siswa korban, yang tersebar dari jenjang Kelas II hingga Kelas VI.
Mereka kemudian segera dilarikan menggunakan ambulans dan mobil layanan Desa Sindangsari menuju Puskesmas Kawali untuk observasi dan perawatan medis yang lebih memadai.
Saat ini, fokus penyelidikan pihak berwenang tertuju pada sumber Makanan Bantuan Gizi (MBG) yang diduga kuat menjadi pemicu utama keracunan massal ini.
Berdasarkan laporan sementara, makanan yang dikonsumsi para siswa korban pada pagi itu dipasok oleh seorang penyedia bernama Bu Ai yang berdomisili di Citeureup, Desa Citeureup.
Baca Juga:Trionda Resmi Jadi Bola Piala Dunia 2026, Simbol Persatuan Tiga Negara Tuan RumahMarc Marquez Siap Taklukkan Mandalika, Morbidelli Sebut Seperti Balapan di Rumah Sendiri
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, membenarkan terjadinya insiden tak terduga ini. Ia memastikan bahwa penanganan darurat di lokasi kejadian telah dilakukan seoptimal mungkin.
“Laporan indikasi keracunan telah kami terima. Penanganan cepat di lokasi sudah dilakukan, dan para siswa sudah berada di Puskesmas Kawali untuk observasi dan penanganan medis lebih lanjut. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan resmi dari Puskesmas dan tim terkait untuk mengetahui penyebab pasti keracunan ini,” tegas Ani Supiani.
