Cimahi Perkuat Kampung Keluarga Berkualitas, Stunting Jadi Fokus Utama Pencegahan

Cimahi Perkuat Kampung Keluarga Berkualitas, Stunting Jadi Fokus Utama Pencegahan
Kegiatan Penguatan Kampung Keluarga Berkualitas dan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Mal Pelayanan Publik Cimahi. (Mong/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES — Pemerintah Kota Cimahi menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting yang masih menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda.

Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB), Kota Cimahi menggelar Pertemuan Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Tingkat Kota Cimahi 2025 di Ballroom Mal Pelayanan Publik Cimahi, dengan melibatkan 100 peserta dari unsur perangkat daerah, camat, lurah, kader, petugas KB lapangan, Forum Genre, hingga Forum Anak.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menekankan bahwa pembangunan keluarga adalah fondasi dari pembangunan bangsa.

Baca Juga:Angka Stunting di Pangalengan Turun Drastis, Kini Tinggal 1.200 KasusDelegasi Kanada Kunjungi Cimahi, Dorong Program Nutrisi dan Fortifikasi Pangan untuk Tekan Stunting

“Pembangunan yang berkelanjutan dimulai dari membangun keluarga yang sehat, tangguh, dan berkualitas,” ujarnya baru-baru ini.

Dalam forum ini, isu stunting kembali ditegaskan sebagai tantangan terbesar. Menurut Ngatiyana, stunting bukan sekadar masalah gizi, melainkan menyangkut masa depan generasi penerus.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko tinggi mengalami hambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, yang pada gilirannya dapat memengaruhi produktivitas di masa depan.

“Upaya percepatan penurunan stunting adalah prioritas nasional, termasuk di Cimahi. Program Kampung Keluarga Berkualitas hadir sebagai strategi untuk memberikan layanan pembangunan keluarga secara terpadu,” tegas Ngatiyana.

Ia menjelaskan, penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan, mulai dari penyediaan infrastruktur dasar seperti sanitasi dan rumah layak huni, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, bayi hingga balita, hingga pembinaan sumber daya manusia di tingkat keluarga.

Di tengah tantangan zaman, Ngatiyana juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter sejak dini.

“Pembinaan keluarga adalah sangat penting dan yang paling utama. Berikan contoh yang baik bagi anak-anak kita, mulai dari diri sendiri, dari keluarga kemudian ke kelompok atau organisasi,” pesannya.

Baca Juga:133 Ribu Keluarga Berisiko Stunting, Pemkab Bandung Dorong Pendampingan Intensif oleh TPKGelontorkan Makanan Gratis Tiga Kali Sehari untuk Atasi Stunting, Camat Banjar Gaet Para Dermawan

Menurutnya, di era digital ini orang tua harus lebih sigap mendampingi anak, agar tetap memegang nilai budaya timur dan tidak terjebak dampak negatif teknologi.

Senada dengan Wali Kota, Kepala DP3AP2KB Cimahi Fitriani Manan menekankan, optimalisasi Kampung KB harus menjadi gerakan bersama.

0 Komentar