Tantangan Eksplorasi Masih Bayangi Meski Investasi Hulu Migas Capai 8,9 Miliar Dolar AS

Tantangan Eksplorasi Masih Bayangi Meski Investasi Hulu Migas Capai 8,9 Miliar Dolar AS
Ilustrasi investasi hulu Migas capai 8,9 dolar AS. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Meskipun investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) terus tumbuh, tantangan dalam kegiatan eksplorasi masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Hingga Agustus 2025, total investasi hulu migas telah mencapai USD 8,9 miliar, namun realisasi investasi eksplorasi masih jauh dari target.

Hal ini diungkapkan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (23/9). Menurutnya, dana tersebut mencakup seluruh aktivitas hulu migas, termasuk operasional (opex), belanja modal (capex), eksplorasi, hingga produksi.

Baca Juga:Program MBG di Jateng Mampu Berdayakan Pekerja Lokal dan Hasil Panen PetaniPrioritaskan Program Pro Rakyat, Kemenkeu Buka Blokir Anggaran K/L Sebesar Rp168,5 Triliun 

“Itu total investasi di kegiatan hulu migas, baik operasional (opex), belanja modal (capekx), eksplorasi, dan produksi,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dikutip dari ANTARA, Rabu (24/9).

SKK Migas menargetkan total investasi hulu migas tahun ini berada di kisaran USD 16,5 hingga 16,9 miliar atau sekitar Rp269 triliun.

Namun, khusus untuk investasi eksplorasi, realisasi masih tergolong rendah. Djoko menyebut dari target 1,5 miliar dolar AS pada 2025, baru sekitar 500 juta dolar AS yang terealisasi hingga Agustus.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, investasi eksplorasi mencapai USD 1,3 miliar—lebih tinggi dibanding capaian tahun ini sejauh ini.

Djoko juga menyampaikan bahwa realisasi pengeboran sumur eksplorasi pada 2025 juga masih di bawah target. Hingga Agustus, baru 18 sumur yang ditajak dari total target 46 sumur, atau sekitar 36,9 persen.

Meski begitu, outlook hingga akhir tahun diperkirakan bisa mencapai 43 sumur atau sekitar 93,5 persen.

“Realisasi sampai saat ini 18 sumur, dan outlook 2025 diperkirakan bisa mencapai 43 sumur,” ujar Djoko.

Baca Juga:Dorong Pariwisata, Pemerintah Beri Diskon PPN Tiket Pesawat untuk Nataru 2025Harga Cabai di Jateng Masih Terkendali, Ahmad Luthfi Apresiasi Para Petani

Selain itu, Djoko juga menyampaikan dari 17 sumur yang telah dianalisis, lima sumur berhasil menemukan hidrokarbon (discovery), tujuh sumur dinyatakan kering (dry hole), dan lima lainnya masih dalam proses pelaksanaan.

Dengan demikian, rasio keberhasilan eksplorasi mencapai 42 persen, dengan total sumber daya dari lima discovery mencapai 21 juta barel setara minyak (MMBOE).

0 Komentar