JABAR EKSPRES – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi membuka blokir anggaran senilai Rp168,5 triliun untuk kementerian dan lembaga (K/L), dari total dana yang sebelumnya dibekukan sebesar Rp256,1 triliun per 22 September 2025.
“Efisiensi anggaran yang diblokir itu kan awal tahun sebesar Rp256,1 triliun. Sampai dengan hari ini, yang telah dibuka blokirnya sebesar Rp168,5 triliun,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman dikutip dari ANTARA, Selasa (23/9).
Ia menjelaskan, anggaran yang kembali dicarikan bertujuan untuk menunjang program prioritas pemerintah, misalnya untuk program cetak sawah, peningkatan sarana pendidikan untuk Sekolah Rakyat dan revitalisasi madrasah dan lain-lain.
Baca Juga:Dorong Pariwisata, Pemerintah Beri Diskon PPN Tiket Pesawat untuk Nataru 2025Harga Cabai di Jateng Masih Terkendali, Ahmad Luthfi Apresiasi Para Petani
Selain itu, blokir anggaran yang dibuka digunakan juga untuk biaya operasional dan serta tugas dasar K/L.
Berdasarkan catatan Kemenkeu, realisasi belanja K/L hingga 31 Agustus 2025 mencapai Rp686 triliun, setara 59,1 persen dari pagu APBN 2025 sebesar Rp1.160, triliun.
Namun, jika dibandingkan dengan proyeksi (outlook) akhir tahun, sebagaimana yang ditetapkan saat laporan semester lalu, maka realisasi itu setara 53,8 persen dari perkiraan realisasi akhir Rp1.090,8 triliun.
Realisasi belanja K/L itu terkoreksi sebesar 2,5 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurut Luky, perlambatan ini disebabkan oleh gap antara kecepatan pembangunan fisik di lapangan dengan penyerapan anggaran.
Adapun untuk mendorong optimalisasi serapan anggaran K/L, Kemenkeu membentuk tim monitoring rencana penyerapan dana secara intensif selama tiga bulan terakhir.
Kemenkeu juga melakukan pendampingan kepada K/L untuk melihat masalah yang mereka hadapi dan membantu menemukan solusi.
“Intinya, kami sama-sama mencoba melihat masalah yang dihadapi oleh berbagai K/L dan kita coba pendampingan,” tuturnya.
Baca Juga:Fiorenza Calesta Cetak Double-Double, Antar GPS ke Final DBL Bandung 2025!Arkanairo Reizo Cetak Double-Double, Bawa Sembilan Tembus Final DBL Bandung 2025!
Diketahui, belanja K/L itu digunakan untuk berbagai program, seperti penyaluran bantuan social berupa Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) untuk 96,7 juta peserta, Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), serta Kartu Sembako untuk 18,3 KPM.
Kemudian, Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang diterima oleh 12,2 juta siswa.
