Hidup Bersama Ibu ODGJ dan Nenek Renta, Dua Bersaudara di Bogor Tetap Sekolah Bergantian dengan Satu Seragam 

Hidup Bersama Ibu ODGJ dan Nenek Renta, Dua Bersaudara di Bogor Tetap Sekolah Bergantian dengan Satu Seragam 
Haikal dan Haezar, dua bersaudara di Parung, Kabupaten Bogor yang harus bergantian memakai satu seragam pramuka untuk bisa tetap bersekolah. Foto: Sekar Andini
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Di sebuah kontrakan kecil di Gang Sawo, Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, dua bersaudara tumbuh dalam keterbatasan.

Haikal Al Farizi (18) dan adiknya, Haezar Alzikri (15), tinggal bersama neneknya, Sumiati, serta sang ibu, Nina Rahmadini (40), yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Sejak ayah mereka meninggal dunia sekitar lima tahun lalu, keluarga sederhana ini bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dan belas kasihan.

Baca Juga:Anggarkan Rp957 Juta, Pemkab Bogor Siapkan Penataan Estetika Kota Cibinong!Hujan Deras Disertai Angin, Belasan Pohon Tumbang dan Rumah Rusak di Bogor 

Sang nenek yang sudah tidak lagi mampu bekerja hanya bisa mengurus rumah sehari-harinya.

Bahkan untuk membayar kontrakan sebesar Rp600 ribu per bulan serta makan sehari-hari, keluarga besar pun harus turun tangan saling bahu-membahu.

Di tengah kondisi itu, Dika Yuniasari (34), tante Haikal dan Haezar yang tinggal tidak jauh dari kontrakan mereka, kerap menjadi sosok yang paling sering membantu.

Ia pun ikut mengurus kebutuhan keponakannya agar bisa tetap bersekolah dan menjalani kehidupan sehari-harinya meski dalam keterbatasan.

“Setiap bulan terasa berat karena nenek sudah tidak bisa bekerja, mamahnya mereka yang juga kakak saya mengalami gangguan kesehatan jiwa, jadi hidup sehari-hari dari bantuan orang-orang. Tapi keluarga besar tetap berusaha saling bantu untuk kebutuhan sehari-hari, terutamanya supaya anak-anak bisa terus sekolah,” ujar Dika saat ditemui di kontrakan keponakannya, Selasa (23/9/2025).

Keterbatasan itu pun semakin nyata ketika sebuah video viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dalam rekaman tersebut, Haikal dan Haezar tampak bergantian mengenakan seragam pramuka karena hanya memiliki satu setel.

Baca Juga:Bappenda Kabupaten Bogor Tancap Gas Genjot PAD, Target Siap Dilampaui!Sepuluh Tahun Berkarya, PFI Bogor Gelar Pameran Foto Satu Dekade 

Haezar yang bersekolah di pagi hari lebih dulu memakainya, kemudian diserahkan kepada Haikal yang masuk pada siangnya.

“Awalnya video itu cuma buat dokumentasi untuk relawan yang membantu anak-anak sejak dua tahun lalu. Tidak menyangka malah menyebar luas sampai viral. Tapi saya ambil positifnya saja, karena dari situ makin banyak yang peduli sama Haikal dan Haezar, karena memang khusus untuk seragam pramuka ini mereka cuman punya satu setel aja,” kata Dika.

Sejak saat itu pun perhatian dari berbagai pihak semakin banyak berdatangan.

0 Komentar