BI Berkomitmen Jaga Stabilitas Ekonomi untuk Mencapai Target 5,4 Persen pada RAPBN 2026

BI Berkomitmen Jaga Stabilitas Ekonomi untuk Mencapai Target 5,4 Persen pada RAPBN 2026
Ilustrasi BI capai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen di RAPBN 2026. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas makroekonomi sebagai fondasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Dukungan kebijakan moneter BI, mulai dari pengendalian inflasi hingga stabilisasi nilai tukar, dinilai krusial dalam memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional.

“Kami all out. Dengan inflasi yang rendah, semua kebijakan kami adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari ANTARA, Rabu (3/9).

Baca Juga:Reformasi Keuangan Daerah Jadi Kunci Kemandirian Fiskal, Bappenas Dorong Strategi Peningkatan PADFitur Live TikTok Ditutup, Kemendag: Tak Ganggu Perdagangan Digital!

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2026 akan berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.

Berdasarkan perhitungan bank sentral, ditambah dengan tren laju penurunan suku bunga acuan (BI-Rate), Perry mengatakan bahwa kecenderungan pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,3 persen.

Meskipun begitu, bank sentral optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,4 persen pada 2026 karena didukung dengan kebijakan fiskal serta mempertimbangkan berbagai kebijakan atau program yang dijalankan pemerintah untuk mendorong sektor riil.

“Tentu saja dengan didukung ekspor dan juga peningkatan sektor-sektor di dalam negeri, baik untuk perdagangan, transportasi, maupun jasa, juga industry makanan-minuman maupun juga sektor-sektor lain dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi,” kata Perry.

Adapun pada triwulan II 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12 peren year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen (yoy).

Dengan realisasi triwulan II 2025 tersebut, secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,1 persen atau berada di atas titik tengah kisaran 4,6-5,4 persen.

Perry kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan tetap menjaga inflasi rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga:Anak Muda Dominasi Pasar Modal, Investor RI Tembus 18 Juta!Industri Pengolahan Perkuat Ekspor di Januari-Juli Capai Rp160 Miliar 

Dari sisi inflasi, kondisi tetap terkendali. Per Agustus 2025, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi 0,08 persen (mtm), dengan inflasi tahunan turun menjadi 2,31 persen (yoy), masih dalam target BI sebesar 2,5±1 persen.

Selain inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi fokus utama bank sentral. Meski sempat tertekan akibat sentimen eksternal dan kondisi geopolitik domestik, nilai tukar rupiah berhasil kembali menguat ke level Rp16.414 per dolar AS pada penutupan perdagangan, dari sebelumnya Rp16.419 per dolar AS.

0 Komentar