JABAR EKSPRES – Bentrokan pecah di Jalan Tamansari, Kota Bandung, tepat di depan Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Senin (1/9/2025) malam. Peristiwa itu menyisakan narasi berbeda antara kepolisian, mahasiswa, dan pihak kampus.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, berdalih kericuhan dipicu kelompok anarko yang menyerang aparat gabungan TNI–Polri saat patroli skala besar. Ia menegaskan aparat tidak pernah masuk ke area kampus maupun menembakkan gas air mata ke dalam.
“Provokator anarko melempar molotov dari dalam kampus. Gas air mata diarahkan ke jalan raya, tapi tertiup angin hingga ke parkiran UNISBA. Faktanya tidak ada petugas masuk kampus atau membawa senjata,” klaim Hendra, Selasa (2/9).
Baca Juga:Hojlund Hijrah ke Napoli, Manchester United Lepas dengan Skema Wajib BeliTerungkap! Calvin Verdonk Sempat Minta Restu ke Patrick Kluivert Sebelum Gabung Lille
Namun, Presiden Mahasiswa UNISBA, Kamal Rahmatullah, menyampaikan versi berbeda. Ia mengecam tindakan represif aparat yang disebut menyerang mahasiswa hingga masuk ke area kampus.
“Padahal secara hukum kampus harus steril dari intervensi aparat bersenjata. Beberapa mahasiswa jadi korban, ada yang tertembak di dada, ada yang sesak napas akibat gas air mata,” ujarnya.
Kamal menilai insiden tersebut melanggar otonomi kampus, hak asasi manusia, dan hukum pidana. Mahasiswa UNISBA menuntut Kapolda Jabar dan Pangdam III/Siliwangi bertanggung jawab, serta meminta Komnas HAM, Ombudsman, dan LPSK turun tangan menyelidiki.
“Kami akan menempuh langkah hukum dan menggalang solidaritas nasional. Ini bukti nyata penggunaan kekuasaan bersenjata untuk membungkam suara kritis,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UNISBA, Harits Nu’man, memberikan klarifikasi bahwa posko medis kampus sudah ditutup pukul 21.00 WIB, sebelum kericuhan terjadi sekitar 21.30 WIB.
Ia menduga penembakan gas air mata diarahkan untuk mengurai massa yang masih bergerombol di sekitar kampus.
“Posko evakuasi sudah selesai melayani korban sebelum kejadian. Penembakan gas air mata kami maknai sebagai upaya aparat mengurai massa, bukan menyasar kampus,” katanya.
Baca Juga:Kedatangan Eliano dan Jung Bikin 3 Pemain Persib Terpaksa Angkat Kaki!Resmi ke Roma, Kostas Tsimikas Tinggalkan Liverpool Demi Menit Bermain
Meski begitu, potongan video yang beredar di media sosial memperlihatkan aparat menembakkan gas air mata ke arah massa di depan kampus, sehingga bentrokan antara mahasiswa dan aparat tak terelakkan.(san/zar)
