Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi, Menteri PKP: Tahun Ini 350 Ribu Unit 

Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi, Menteri PKP: Tahun Ini 350 Ribu Unit 
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara saat berbincang dengan masyarakat di lingkungan industri tekstil PT Kahatex, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. (Yanuar/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Program rumah subsidi terus digenjot pemerintah, dengan harapan banyak masyarakat berpenghasilan rendah, mampu mendapatkan hunian yang layak dan tidak memberatkan dalam skema pembayarannya.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan, dalam tahun ini kuota rumah subsidi jumlahnya ditambahkan, sesuai instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Tahun ini 350 ribu (rumah subsidi), terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia. PPN gratis, BPATB gratis, PBG gratis. Luar biasa Pak Prabowo kepada rakyat kecil. Tapi itu buat rakyat kecil, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” katanya saat ditemui di Sumedang, Jumat (22/8).

Baca Juga:Pemerintah Perluas Akses Perumahan untuk Buruh, Kuota Rumah Subsidi Naik Jadi 50 Ribu UnitBP Tapera Targetkan Bangun 350 Ribu Rumah Subsidi Tahun Ini, Pastikan Sesuai UU

Diketahui, sebelumnya pemerintah menetapkan kuota rumah subsidi sebanyak 220 ribu unit. Kini jumlah tersebut telah ditambah menjadi 350 ribu, melalui program kredit perumahan rakyat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPR FLPP).

Melalui skema FLPP, pemerintah memberikan subsidi pembelian rumah 75 persen. Adapun 25 persen sisanya didanai bank. Harga rumah subsidi berada pada rentang Rp166 hingga Rp240 juta, berbeda tergantung daerah.

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) 2025, dana untuk KPR FLPP sebesar Rp18,7 triliun dan ditargetkan membiayai pembangunan 220 ribu rumah.

“Kalau yang menengah ke atas (penghasilan tinggi) tetap harus bayar. Jadi pro rakyat,” tukas Menteri PKP yang akrab disapa Ara.

Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho menuturkan, tahun ini menjadi momen besar dalam sejarah FLPP sejak 2010 lalu.

“Tahun ini merupakan betul-betul karpet merah untuk rakyat. Presiden Prabowo telah mengalokasikan 350 ribu (unit) untuk KPR subsidi FLPP. Ini menjadikan alokasi terbesar,” tuturnya.

Dijelaskan Heru, tahun ini alokasi awalnya Rp18 triliun, ditambah dengan koleksi dari KPR subsidi Rp9,9 triliun.

Baca Juga:Rumah Subsidi ‘Mini’ Bakal Dihapus?Program BP Tapera Pembiayaan Rumah Subsidi Melalui Skema FLPP

Sehingga dari alokasi awal 220 ribu unit di 2025, ditambah 130 menjadi 350 unit rumah subsidi, dengan alokasi tambahan anggaran sekira Rp16,4 triliun.

“Jadi total yang kami kelola tahun ini ada sekitar Rp28,7 triliun ditambah Rp16,4 triliun, sekitar Rp44 triliunlah ya alokasinya,” jelas Heru.

“Dan itu saya kira perlu upaya keras kita semua untuk bisa tersampaikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, untuk membantu kepemilikan rumah pertama mereka,” pungkasnya. (Bas)

0 Komentar