12 Siswa SDN Legokhayam Cimenyan Alami Keracunan, Diduga dari Makanan Program MBG!

12 Siswa SDN Legokhayam Cimenyan Alami Keracunan, Diduga dari Makanan Program MBG!
12 siswa SDN Legokhayam, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (21/8) siang. Foto Agi/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sebanyak 12 siswa SDN Legokhayam, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (21/8) siang.

Salah satu orang tua murid, Fery Sobur, menuturkan putranya mulai muntah-muntah saat dijemput sepulang sekolah. “Pas pulang, pas di jalan udah muntah. Saya pikir cuma mual biasa, tapi sampai rumah muntahnya banyak,” ujar Feri, Jumat (22/8).

Ia menyebut kondisi anaknya sempat mengkhawatirkan. Putranya terus muntah hingga tak bisa bangun. “Yang terakhir mau ke klinik itu, anak saya sampai nggak bisa bangun. Jadi saya takut ada apa-apa, langsung dibawa periksa,” tuturnya.

Baca Juga:Alokasi Rp335 Trilun untuk MBG Bakal Untungkan UMKM?8 Orang Luka-Luka dalam Kecelakaan Truk MBG di Kolmas KBB, Polisi Dalami Penyebabnya

Menurut dokter, gejala yang dialami putranya merupakan keracunan makanan. “Kata dokter kemarin keracunan makanan, terus dikasih obat untuk nguras gas sama makanan,” jelas Feri.

Meski kondisi sang anak diakui telah membaik, namun Fery menyebut bahwa anaknya masih tampak lemas dan enggan makan.

Kejadian serupa dialami Nuraeni, orang tua siswa kelas 4 lainnya. Ia mengaku anaknya juga muntah-muntah begitu sampai di rumah. “Awalnya saya kira badannya kurang fit, tapi ternyata muntahnya berulang,” kata Nuraeni.

Ia menambahkan, bukan hanya anaknya yang terdampak, tapi sejumlah anak lainnya juga mengalami hal serupa.

Bahkan, beberapa orang tua menambahkan, lauk dari sekolah yang dibawa pulang lalu dimakan adik-adik di rumah, juga menimbulkan gejala serupa.

Pihak Sekolah Belum Pastikan Keracunan

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Legokhayam, Nendi Rohaendi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan penyedia makanan terkait dugaan keracunan ini. Ia menegaskan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti.

“Iya benar, jadi saya juga semalam sudah koordinasi. Cuma kita tidak bisa langsung menyimpulkan ini keracunan atau tidak, karena di dapur pun sudah menerapkan SOP,” jelas kepala sekolah.

Baca Juga:Korban Baru Dugaan Penipuan Modus Program MBG kembali Melapor Polres CiamisRatusan Korban Keracunan MBG di Bogor Ternyata Berasal dari Bakteri Telur Ceplok dan Tumis Tauge

Menurutnya, jumlah siswa yang terdampak hanya sebagian kecil dibanding total penerima MBG.

“Kalau memang keracunan massal, logikanya dari 300-an siswa bisa lebih banyak yang kena. Tapi ini hanya 12 orang. Bisa jadi kondisi anak yang memang tidak siap menerima makanan, atau faktor lain seperti jajanan,” ujarnya.

0 Komentar