Pemerintah Sebut Belanja Online Bukti Tak Ada Pelemahan Daya Beli, Benarkah?

Pemerintah Sebut Belanja Online Bukti Tak Ada Pelemahan Daya Beli, Benarkah?
Ilustrasi seorang wanita tengah memilih pakaian di aplikasi belanja online. (Dok. Pixabay)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah menilai data transaksi belanja online membuktikan tidak ada pelemahan daya beli di masyarakat. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.

Hal itu, kata dia, dibuktikan seiring dengan data transaksi online shopping atau belanja daring yang terus meningkat. “Retail dan marketplace tumbuhnya quarter-to-quarter adalah 7,55 persen,” ujarnya, dikutip Rabu (6/8/2025).

Adapun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), transaksi di online retail dan marketplace mengalami peningkatan hingga 7,55 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) pada triwulan II 2025.

Baca Juga:Mitigasi Pergerakan Tanah di Cimahi, BPBD Ungkap Ini PenyebabnyaPlan of Action Kelurahan Diperkuat Pascainsiden Ledakan Pembakaran Sampah, Begini Sikap DLH Kota Cimahi

Menurutnya, peningkatan transaksi belanja online ini sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia, yang tumbuh hingga 5,12 persen secara tahumam (year-on-year/yoy) pada triwulan II 2025.

Menko Airlangga menyebut bahwa peningkatan jumlah transaksi online shopping terus terjadi dari tahun ke tahun. Seperti jumlah transaksi yang tercatat sebesar 3,24 miliar kali transaksi di tahun 2024.

Angka itu menunjukkan peningkatan hingga lebih dari 11 kali lipat, jika dibandingkan dengan data di tahun 2018 yang mencatat sebesar 80 juta kali transaksi.

Kendati begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci berapa transaksi yang tercatat pada triwulan I dan triwulan II tahun ini.

Namun demikian, ia meyakini bahwa peningkatan jumlah transaksi belanja online itu disebabkan oleh pertumbuhan pembelian produk perawatan pribadi (personal care) dan kosmetik, serta produk rumah tangga dan kantor.

Hal itu terlihat dari data pada 2024 yang menunjukkan nilai transaksi pembelian produk perawatan diri dan kosmetik mencapai Rp67,6 triliun, meningkat 16,95 yoy.

Kemudian pada pembelian produk rumah tangga dan kantor melonjak 29,38 persen yoy menjadi Rp72,8 triliun.

Baca Juga:Dukung Stiker Larangan Mengamen di Angkot, Warga Harap Tak Sekadar DitempelKabel Menjuntai di Jalan Laswi Dirapikan, Pemkot Bandung: Cegah Kejadian di Kopo Berulang

Kondisi ini, kata dia, menunjukkan bahwa tidak ada pelemahan daya beli di masyarakat, yang ada hanya pergeseran perilaku dalam belanja dengan memilih platform daring.

“Kita lihat konsumsi daripada masyarakat, ini terlihat shifting (pergeseran) belanjanya lari ke belanja online,” ucapnya.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti data kinerja keuangan tiga perusahaan ritel besar di Indonesia yang mengalami pertumbuhan laba dan pendapatan lebih dari 5 persen sepanjang semester I 2025.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (kode emiten: AMRT) atau pengelola Alfamart, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang mengelola penjualan brand internasioal seperti SOGO hingga ZARA, serta PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang mengelola toko ritel Sports Station hingga Kidz Station.

0 Komentar