Anaknya Jadi Korban Penculikan, Orang Tua di Iowa Amerika Serikat Tuntut Game Roblox!

Bayside Highschool Roblox.
Foto ilustrasi kasus orang tua di Iowa, Amerika Serikat, tuntut Roblox karena anaknya diculik oleh kenalannya di game itu. Sumber foto: laman resmi PlayStation.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Orang tua di Iowa, negara bagian Amerika Serikat (AS), dikabarkan telah melayangkan tuntutan terhadap game Roblox. Peristiwa penculikan yang melanda anak mereka akibat berkenalan dengan seseorang di game online itu menjadi penyebabnya.

Nasib malang menimpa anak berusia 13 tahun di Des Moines, Iowa, AS setelah bermain game Roblox. Orang tua remaja tersebut mengklaim sang anak menjadi korban penculikan oleh kenalannya di dalam game yang dirilis pada 2006 itu, demikian menurut laporan tuntutan via GameBrott.

Melalui gugatan tersebut mereka mengakui anaknya bertemu seseorang yang diyakini merupakan remaja, namun sebenarnya orang dewasa dan predator anak. Penjahat berusia 37 tahun itu menculik anak mereka di West Des Moines pada 24 Mei 2025, yang berujung pada pelecehan seksual dan perdagangan manusia.

Baca Juga:Coba Pukul Mundur MU, Newcastle Naikan Tawaran buat Benjamin SeskoeFootball 2025 Big Time and Show Time Portugal Pack Resmi Rilis, Ada Kartu OP Cristiano Ronaldo

Terduga pelaku saat ini sudah diamankan. Dirinya juga ditahan atas empat tuduhan pasal rudapaksa berdasarkan undang-undang dengan adanya kemungkinan penambahan tuduhan lainnya.

Peristiwa itu pun membuat orang tua dari Des Moines ini menuntut game Roblox. Menurut keduanya, kejadian ini menandakan platform permainan online tersebut tidak cukup membantu untuk melindungi anak mereka yang menjadi korban penculikan.

Ditunjukkan dalam isi gugatan bahwa game buatan David Baszucki dan Erik Cassel memiliki sistem keamanan yang bisa digunakan macam verifikasi usia, kontrol orang tua, serta sistem pemantauan. Akan tetapi, gugatan menyatakan perlindungan ini tidak dipakai sebab “adanya kemungkinan penurunan jumlah user game”.

Kabar tuntutan orang tua di Iowa, AS, terhadap Roblox ini juga mencuri atensi dan banyak diperbincangkan oleh kalangan gamer. Meski begitu, ini bukan pengalaman pertama Roblox harus menghadapi tuntutan di meja hijau.

Sebelumnya, terhitung 400 orang tua mengadu dengan kasus yang sama. Tambahan lain pun mengungkap tuntutan itu muncul ketika fitur dating bakal diterapkan ke dalam game.

Pihak perusahaan telah merilis pernyataan resmi bahwa tidak mengomentari proses pengadilan yang sedang berlangsung adalah kebijakan mereka. Walau demikian, mereka juga tetap berkomitmen pada keselamatan para pemain.

0 Komentar