JABAR EKSPRES – Suasana pagi di awal tahun ajaran biasanya dipenuhi riuh rendah puluhan, bahkan ratusan siswa baru yang saling berkenalan, mengisi lorong dan ruang kelas dengan energi segar.
Namun, langkah kaki yang melintasi koridor SMK Yasira di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hanya membawa satu seragam baru.
Di salah satu ruang kelas, hanya duduk satu siswa. Siswa perempuan itu bernama Nurmalita, dengan rapi mengenakan Nurmalita fokus mendengarkan bimbingan seorang guru. Tiada teman sebaya di kanan kirinya, hanya dinding kelas yang menyaksikan tekadnya yang bulat.
Baca Juga:Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi di Garut Telan Korban Jiwa, Kericuhan Terjadi Saat Makan GratisSempat Buron, Polisi Berhasil Tangkap 1 Tersangka Kasus Perdagangan Bayi Jaringan Internasional
Sejak hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 dimulai, pemandangan inilah yang konsisten terlihat di SMK Yasira.
Nurmalita, dengan semangat tak kenal lelah, menjadi satu-satunya murid baru yang mendaftar dan hadir setiap pagi. Ia adalah seluruh rombongan belajar kelas X tahun ini.
Meski sendirian di dalam kelas saat pembelajaran formal, semangatnya tak redup. Di luar kelas, ia tetap ceria berbaur dengan kakak kelasnya yang jumlahnya hanya belasan orang – total seluruh siswa di sekolah swasta ini hanya 14 orang, gabungan dari kelas X (1 orang), XI (10 orang), dan XII (3 orang).
Mereka menjadi temannya saat pengenalan di lapangan, memberikan sedikit rasa kebersamaan di tengah situasi yang unik.
“Saya tidak menyangka akan sendiri di kelas. Awalnya membayangkan ada beberapa teman baru juga,” akunya dengan jujur, Jumat (18/7/2025).
Namun, kesendirian itu sama sekali tidak menjadi penghalang bagi tekadnya menimba ilmu di jurusan tata busana, minat yang telah membawanya ke sini.
“Meski pun sendiri tapi tetap semangat belajar. Tidak jadi penghalang untuk belajar di sini,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Baca Juga:Berujung Diserang Simpatisan Dedi Mulyadi, Wakca Balaka Kecam Penggunaan Akun Media Sosial Lembaga PublikIndustri Pergadaian Marak, OJK Catat Pinjaman Gadai Naik Jadi Rp103 Triliun
Pilihan SMK Yasira bukanlah kebetulan. Sejak lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Nurmalita telah berniat memilih sekolah ini, satu-satunya di kawasannya yang menawarkan jurusan tata busana, sesuai impiannya menjadi seorang desainer.
“Memang sudah berencana masuk ke sini, ingin lebih tau tentang pembuatan busana atau baju. Cita-citanya ingin jadi desainer,” jelasnya.
Di balik tekad kuat seorang Nurmalita, terselip keprihatinan mendalam dari pihak sekolah.
