Contohnya, jika Anda membeli emas sekarang, ketika ekonomi sedang buruk, kemungkinan besar harga emas sedang tinggi. Memang Anda masih bisa untung, tapi perlu waktu sangat lama hingga harga kembali naik setelah melalui seluruh siklus ekonomi.
Sebaliknya, jika Anda membeli emas saat ekonomi sedang baik dan harga emas sedang lesu, Anda hanya perlu menunggu hingga siklus kembali menurun dan harga emas kembali naik.
Hal serupa juga berlaku untuk saham. Saat ini, banyak saham, termasuk saham blue chip, sedang berada di harga rendah. Jika Anda membelinya sekarang, Anda tinggal menunggu pemulihan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan, karena secara historis harga saham akan naik ketika ekonomi membaik.
Baca Juga:Fakta Aplikasi XNII Cashback Rp40.000 Hanya Umpan, Ini Hasil PenelusurannyaReview Film Sore: Istri dari Masa Depan, Cerita yang Bikin Merenung
Jika Anda ingin untung dari investasi, jangan hanya membeli satu jenis aset seperti emas atau saham saja. Pelajari kondisi ekonomi saat ini dan tentukan aset apa yang sedang diskon. Bisa saja saat ini yang murah adalah emas, di lain waktu saham, obligasi, atau aset lainnya.
Dengan memahami siklus ekonomi, Anda dapat membeli aset pada harga rendah dan tidak perlu menunggu belasan tahun untuk mendapatkan keuntungan.
Intinya sederhana:
- Beli saat diskon, simpan, lalu jual saat harga naik.
- Mitos Klasik: Hidup Harus Super Hemat Saat Ekonomi Sulit
Mitos keempat ini sangat umum: ketika ekonomi sedang sulit, maka kita harus berhemat sehemat-hematnya. Tidak perlu banyak belanja, potong semua pengeluaran.
Namun, benarkah demikian?
Justru jika semua orang berpikir seperti itu, maka ekonomi akan semakin lesu. Uang tidak berputar, konsumsi menurun, dan pertumbuhan ekonomi terhambat. Ekonomi yang sehat adalah ekonomi yang terus berputar, bukan yang stagnan karena setiap orang menyimpan uangnya tanpa dibelanjakan.
Bukan berarti kita harus boros dan menghabiskan semua uang demi menjaga ekonomi. Bukan itu maksudnya. Tapi, alih-alih hanya berhemat, yang tentu ada batasnya, yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan penghasilan.
Berhemat hanya bisa dilakukan sampai batas tertentu. Akan selalu ada kebutuhan pokok yang tidak bisa dihindari. Karena itu, fokuslah pada peningkatan pendapatan secara realistis, misalnya:
