JABAR EKSPRES – Kami ingin menyampaikan pembaruan terbaru mengenai aplikasi AMV. Saat ini, aplikasi tersebut sudah berada di ambang penipuan (scam). Baru-baru ini, kami menerima berbagai komentar dari pengguna AMV yang mengeluhkan bahwa aplikasi ini sudah tidak bisa dipercaya.
Bagi yang diminta untuk membayar pajak, mohon gunakan logika, modus penipuan seperti ini sudah sering terjadi. Kalian tidak ingin menambah kerugian dengan membayar pajak kepada aplikasi yang jelas-jelas merupakan penipuan.
Banyak komentar serupa lainnya yang menyuarakan kekecewaan. Intinya, aplikasi AMV sudah berada di tahap akhir menuju scam. Seluruh anggota sudah tidak dapat melakukan penarikan dana lagi. Saat ini, pihak aplikasi tengah menciptakan drama baru dengan meminta semua anggota untuk membayar pajak, modus yang sangat umum digunakan oleh aplikasi berbasis skema ponzi sebelum benar-benar hilang sepenuhnya.
Baca Juga:Aplikasi ITV Menjanjikan Uang dengan Nonton Video Ternyata Begini ModusnyaRoy Suryo Ungkap Bukti Lengkap Perbedaan Mencolok Ijazah Asli UGM dengan Milik Jokowi
Meski situs webnya masih dapat diakses, namun penarikan dana sudah tidak memungkinkan. Jadi, meskipun saldo Anda tertera Rp1 juta, Rp100 juta, bahkan Rp1 miliar, itu hanyalah angka di layar. Uang Anda yang sebenarnya kemungkinan besar telah dibawa kabur oleh pihak yang menjalankan aplikasi ini.
Sebagai pembelajaran, kita bisa melihat kasus serupa dari aplikasi OMC. Sebelum OMC benar-benar scam, para penggunanya juga diminta untuk memverifikasi akun dan membayar pajak, persis seperti yang terjadi pada AMV saat ini.
Jika masih ada yang percaya pada aplikasi AMV, maka sungguh disayangkan, karena semua tanda-tanda penipuan sudah sangat jelas. Ini adalah bentuk investasi bodong. Agar kerugian Anda tidak semakin besar, saya sarankan untuk tidak lagi terjebak dalam skema penipuan ini.
Penelusuran Cara Kerja Aplikasi AMV
Sebagai tambahan informasi, grup Telegram resmi AMV telah memiliki sekitar 85.000 anggota. Belum termasuk pengguna yang belum bergabung, kemungkinan total pengguna di Indonesia sudah lebih dari 100.000 orang. Aplikasi ini juga telah membuka banyak kantor cabang di berbagai wilayah.
Terakhir kali mereka membuat unggahan adalah pada hari Rabu lalu, dan sekarang sudah hari Selasa, hampir satu minggu tanpa aktivitas. Hal ini semakin memperkuat indikasi bahwa aplikasi ini sedang bermasalah serius.
