JABAR EKSPRES – Jika kamu berpikir surga hanya bisa ditemukan di Bali atau Raja Ampat, mungkin kamu belum pernah mendengar tentang Pulau Rote.
Terletak di titik paling selatan Indonesia, pulau ini menyimpan keindahan alam yang luar biasa, tradisi yang kaya, dan kedamaian yang sulit ditemukan di tempat lain. Tidak banyak yang tahu, tapi justru di situlah pesona Pulau Rote berada: tersembunyi, tenang, dan memukau.
Jejak di Ujung Selatan Nusantara
Pulau Rote adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya Kabupaten Rote Ndao. Ia berbatasan langsung dengan perairan Australia, menjadikannya wilayah paling selatan di negara ini. Meski jaraknya jauh dari hiruk-pikuk kota besar, keindahan Rote tak kalah memukau dari destinasi wisata populer lainnya.
Baca Juga:5 Kopi Kafein Tinggi Dunia: Merek Internasional dengan Tendangan EkstremWajib Tahu! KUR BRI 2025: Syarat Mudah, Angsuran Ringan, Modal Langsung Cair
Untuk mencapai Rote, pengunjung biasanya memulai perjalanan dari Kupang. Dari ibu kota NTT ini, kamu bisa menumpang pesawat kecil atau kapal ferry menuju Pulau Rote. Perjalanannya memang tidak singkat, tapi pemandangan yang menanti akan membuat setiap menit terasa berharga.
Pantai dan Ombak yang Mempesona
Rote dikenal luas oleh para peselancar dunia. Salah satu alasan utamanya adalah Pantai Nembrala, spot surfing legendaris yang memiliki ombak tinggi dan stabil, sempurna untuk para pencinta adrenalin. Setiap tahun, pantai ini menjadi tuan rumah kejuaraan surfing internasional, menarik peselancar dari Australia hingga Eropa.
Namun, Rote bukan hanya untuk mereka yang gemar berselancar. Pantai-pantai lain di pulau ini seperti Pantai Oesosole atau Pantai Bo’a menawarkan keindahan yang lebih tenang dan cocok untuk bersantai. Air lautnya jernih, pasirnya lembut, dan suasananya… benar-benar damai.
Pulau Kecil yang Mengajak Bertualang
Di sekitar Pulau Rote terdapat pulau-pulau kecil yang tak kalah eksotis. Sebut saja Pulau Ndana, titik paling selatan Indonesia yang dijaga oleh personel TNI. Atau Pulau Nuse, yang sering dijadikan tempat snorkeling dan diving karena terumbu karangnya masih alami.
Pulau-pulau ini tidak memiliki penginapan mewah atau kafe estetik. Tapi justru karena itu, kamu bisa merasakan petualangan yang benar-benar asli: tidur di homestay warga, makan hasil laut segar, dan menikmati bintang-bintang tanpa gangguan cahaya kota.