Desa Sariwangi Didorong Bentuk Unit Pengelolaan Sampah, Jadi Etalase Perubahan KBB

Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Kota Cimahi /Firman Satria/Jabar Ekspres/
Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Kota Cimahi /Firman Satria/Jabar Ekspres/
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Perangkat Desa Sariwangi, Kabupaten Bandung Barat, diminta segera memastikan keberadaan bank sampah unit di setiap RW dengan pengurus yang mencakup perwakilan dari seluruh RT.

Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong transformasi pengelolaan sampah yang lebih produktif dan menyeluruh hingga ke tingkat RT.

Ketua Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Kota Cimahi, Wahyu Dharmawan, mengatakan, inisiasi awal bisa dimulai dari kawasan pemukiman menengah ke atas yang ada di Desa Sariwangi.

Baca Juga:Dominasi yang Terus Terjaga: Jatayu U-10 dan Pajagalan U-12 Pertahankan Gelar di MilkLife Soccer Challenge Bandung 2025Ngeri! Pemuda Tanpa Identitas Tewas Terlindas Truk Tambang di Parungpanjang 

“Ke depan akan dimungkinkan aplikasi yang efektif untuk mengakselerasi produktivitas setiap bank sampah unitnya. Kolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) ini bisa menjadi buffer yang kuat apabila ada tantangan perekonomian pada warga Desa Sariwangi,” ujar Wahyu kepada Jabar Ekspres, Selasa (2/6/25).

Menurut Wahyu, dengan adanya inisiasi koperasi seperti KDMP, sangat wajar jika dibentuk unit bisnis pengolahan sampah di masing-masing desa.

Ia menilai, pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan persoalan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi warga yang terlibat secara langsung.

“Unit bisnis ini bahkan bisa menjadi kontribusi positif apabila unit bisnis wajib justru belum optimal atau bahkan mengalami masalah tertentu, agar neraca akhir koperasi tetap positif,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya menelaah lebih jauh peluang ekonomi dari pengolahan sampah, karena pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa usaha ekonomi produktif di sektor ini merupakan keniscayaan.

“Belajar dari KSM Baraya Runtah di Karawang, yang hanya mengelola 4.000 KK, mereka bisa menghasilkan pemasukan minimal Rp200 juta per bulan dan menyerap 25 tenaga kerja. Ini contoh nyata bahwa sampah bisa jadi sumber penghidupan,” kata Wahyu.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 17.000 jiwa, KDMP Desa Sariwangi dinilai layak membentuk unit bisnis pengolahan sampah. Selain itu, pengelolaan ini bisa ditingkatkan menjadi TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) melalui usulan ke pemerintah pusat atau provinsi.

Baca Juga:Update Pelaksanaan Car Free Day Kota Bogor, Pemkot Buka 3 Opsi Lokasi BaruPansus VIII Dibentuk, BUMD Jabar Terancam Dibubarkan atau Merger

“Jika hal serupa bisa dilakukan oleh KDMP Desa Sariwangi, akan tercipta kegiatan ekonomi produktif di bawah KDMP, sekaligus membantu memastikan persoalan sampah di desa ini tuntas. Tidak lagi harus menunggu angkutan ke TPA Sarimukti,” ucap Wahyu.

0 Komentar