JABAR EKSPRES – Bencana longsor susulan kembali mengguncang kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon pada Minggu (1/6).
Berdasarkan pantauan Radar Cirebon Grup Jabar Ekspres di lokasi, insiden ini memaksa tim penyelamat menghentikan sementara proses evakuasi, demi menjaga keselamatan para petugas.
Longsor terjadi sekitar pukul 11.12 WIB dengan skala lebih kecil dibandingkan peristiwa utama.
Baca Juga:Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Minta Pemuda Maksimalkan BLK8 Nyawa Melayang, Izin Tambang Gunung Kuda Cirebon Dicabut!
Namun tetap mengancam keselamatan tim SAR Gabungan yang sedang melakukan pencarian korban.
Suasana di lokasi langsung berubah tegang dan evakuasi pun dihentikan.
Sebelum longsor susulan terjadi, tim gabungan berhasil menemukan satu jenazah korban yang tertimbun material longsor.
Korban teridentifikasi sebagai Nalu Sanjaya (53), warga Desa Kedondong, Kecamatan Dukupuntang.
Informasi yang diterima juga menyebutkan, selain jenazah Nalu, terdapat dua jenazah lain yang telah ditemukan namun masih belum berhasil diangkat akibat medan yang labil dan berbahaya.
Petugas saat ini masih bersiaga di lokasi sambil menunggu kondisi cukup aman untuk melanjutkan proses penyelamatan
Hingga hari ketiga pascalongsor yang terjadi pada Jumat (29/5) lalu, sebanyak 18 korban tewas telah berhasil dievakuasi.
Sementara itu, diperkirakan masih ada sekitar lima jenazah lain yang tertimbun dan belum berhasil ditemukan.
Situasi ini menjadi duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Cirebon, terlebih bagi keluarga para korban yang menanti kabar di tengah kondisi cuaca dan tanah yang belum stabil.
Baca Juga:5 Selamat 7 Tewas, Ini Identitas Korban Longsor Gunung Kuda CirebonBelajar dari Internet, Pria Asal Lembang Sulap Ganja Jadi Cokelat dan Brownies Siap Jual
Kapolresta Cirebon bersama Pemerintah Daerah telah menyampaikan duka cita dan menyalurkan santunan langsung kepada keluarga korban sebagai bentuk kepedulian dan dukungan moral di tengah tragedi.
Diketahui sebelumnya, lokasi longsor merupakan area tambang aktif.
Saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan pemilik tambang dan kepala teknik tambang Gunung Kuda sebagai tersangka, menindaklanjuti indikasi kelalaian dalam pengelolaan tambang.
Pemerintah daerah pun menegaskan bahwa aset milik negara dapat dimanfaatkan untuk membantu kebutuhan warga terdampak, termasuk opsi gedung sementara untuk posko, pemulihan, atau fasilitas darurat lainnya.