JABAR EKSPRES –Sebanyak 171 calon jemaah haji (calhaj) asal Kota Cimahi gelombang kedua resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci, Jumat (30/5/2025).
Pelepasan secara simbolis dilakukan oleh Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, di Pusdikpom AD, Jalan HMS. Mintaredja, Kota Cimahi.
Calhaj diberangkatkan menuju Embarkasi Indramayu menggunakan lima unit bus, sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional Kertajati, Majalengka.
Baca Juga:100 Hari Kepemimpinan Farhan-Erwin: Masalah Sampah di Bandung Mulai TerkendaliDampak 100 Hari Kerja Wali Kota Bandung, Walhi Jabar Sebut Belum Terlihat dalam Penanganan Sampah
Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana menyampaikan doa dan harapannya bagi seluruh jemaah agar dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, sehat, dan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat dan mabrur.
“Selamat jalan bagi para calon jemaah haji dari Kota Cimahi gelombang 2. Semoga ibadah haji berjalan dengan lancar, sehat sampai tujuan, dan kembali berkumpul dengan keluarga di Cimahi,” ucap Ngatiyana di Pusdikpom, Baros, Cimahi Selatan, Jum’at (30/5/25).
Tak hanya mendoakan kelancaran ibadah, Ngatiyana juga menitipkan harapan agar para jemaah turut mendoakan keselamatan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kota Cimahi.
“Saya sampaikan kepada bapak ibu, tolong doakan juga masyarakat Kota Cimahi khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya. Mudah-mudahan bangsa Indonesia dan masyarakat Kota Cimahi selalu dalam keadaan aman, selamat, rukun, dan damai,” pesannya.
Ia juga menguatkan para jemaah agar ikhlas meninggalkan keluarga demi menunaikan rukun Islam kelima tersebut, seraya meyakinkan bahwa orang-orang yang ditinggalkan akan selalu dalam perlindungan Allah SWT.
“Percayakan, titipkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ ala agar yang ditinggalkan, anak, istri, ayah yang tidak berangkat, tetap dalam lindungan-Nya. Bersihkan hati, bersihkan sikap dan pikiran. Karena dalam menunaikan ibadah haji bukan hal yang mudah. Bapak Ibu sudah menunggu puluhan tahun dan berangkat atas kehendak Allah SWT,” jelasnya.
Di antara para jemaah yang diberangkatkan, tercatat jemaah termuda berusia 19 tahun dan yang tertua berusia 91 tahun. Hal ini disebut Ngatiyana sebagai bagian dari keajaiban takdir Allah yang patut disyukuri.
