Krisis Sampah Belum Teratasi, Pemkot Bandung Klaim Masih di Tahap Penanganan

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung mengakui belum tuntas menangani persoalan sampah yang menumpuk di lebih dari seratus titik.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyebut Pemkot saat ini masih berada dalam tahap awal penanganan dan belum masuk ke tahap pemulihan maupun penormalan.

“Ada 136 titik kumpul sampah yang harus segera dimusnahkan. Kami mulai dengan mengangkut sampah dari titik-titik tersebut ke TPS, lalu dimusnahkan melalui mesin insinerator,” kata Erwin saat meninjau mesin insinerator hidrogen buatan warga di GOR Saparua, Kamis (8/5).

Menurut Erwin, Pemkot Bandung menjalankan tiga tahap dalam menangani krisis sampah: penanganan, pemulihan, dan penormalan.

BACA JUGA: Wali Kota Bandung Pastikan SPMB 2025/2026 Berjalan Lancar

Sejauh ini, baru tahap pertama yang berjalan. “Kita sedang dorong agar ada 25 sampai 30 mesin beroperasi di berbagai titik di Kota Bandung,” ujarnya.

Meski penanganan resmi belum menunjukkan hasil signifikan, warga justru bergerak lebih cepat. Salah satunya melalui teknologi insinerator tenaga air yang dikembangkan oleh Mugi Sudjana.

“Ini bentuk aspirasi dari masyarakat yang punya inisiatif dan kreatif membuat mesin pemusnah sampah. Ini sejalan dengan program kami,” ujar Erwin.

Erwin menyatakan terbuka pada berbagai inovasi warga dalam penanganan sampah, selama aman dan berizin. “Step by step kita lakukan. Kami terbuka dengan usulan dari masyarakat. Kalau teknologinya aman, nyaman, dan berizin, kenapa tidak kita adopsi?” tandasnya.

BACA JUGA: PPKS Asal Luar Kota Bandung Sentuh Angka 60 Persen, Dinsos Bakal Lakukan Reunifikasi

Mugi menjelaskan, mesin rancangannya telah beroperasi selama lima bulan dan mampu menghancurkan dua ton sampah per hari. Mesin tersebut disebut dapat beroperasi selama 10 jam per hari dan hanya membutuhkan sekitar 50 liter air.

“Mesin ini belum ada namanya. Namun sudah beroperasi sekitar lima bulan. Per jamnya bisa memusnahkan sampah sampai 200 kilogram, makin panas malah makin cepat. Residu yang dihasilkan juga sangat sedikit,” katanya.

Diketahui, sampah dari kawasan GOR Saparua dan gedung pemerintahan seperti Gedung Sate disebut telah dimusnahkan menggunakan teknologi ini. “Kalau operatornya rajin dan terlatih, hasilnya akan maksimal,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan