JABAR EKSPRES – Belakangan ini, aplikasi OMC menjadi sorotan karena diklaim sebagai aplikasi penghasil uang yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, benarkah aplikasi ini terbukti membayar atau justru hanyalah investasi bodong berkedok teknologi? Mari kita ulas fakta-faktanya secara lengkap dan objektif.
OMC adalah platform yang mengaku memberikan penghasilan kepada penggunanya hanya dengan menyelesaikan tugas-tugas sederhana seperti memberikan rating pada tokoh-tokoh tertentu yang disebut telah bekerja sama dengan mereka. Selain itu, aplikasi ini juga menjanjikan komisi tambahan melalui sistem referal dan tingkatan jabatan mulai dari asisten magang hingga manajer kota.
Salah satu pengguna yang telah mencoba aplikasi OMC menyebutkan bahwa akunnya langsung dibekukan setelah mendaftar. Ia diminta untuk menghubungi “manajer” tanpa penjelasan yang jelas. Kejadian seperti ini menjadi sinyal merah, apalagi ketika akun diblokir hanya karena tidak melakukan deposit.
Baca juga : Apakah Benar Aplikasi ADF Penghasil Uang atau Penipuan? ini Faktanya
Bayangkan jika seseorang sudah menyetor uang dalam jumlah besar, seperti Rp10 juta atau bahkan Rp100 juta, dan tiba-tiba akunnya dibekukan. Risiko kehilangan dana menjadi sangat besar.
Aplikasi OMC menunjukkan banyak tanda-tanda khas dari skema Ponzi atau investasi bodong, di antaranya:
- Mengharuskan kode undangan untuk mendaftar: Sistem ini membatasi akses hanya untuk mereka yang sudah direkrut, ciri umum dari sistem referal yang menekankan perekrutan member baru.
- Pendapatan berasal dari deposit member lain: Tidak ada sumber pendapatan nyata selain dari uang yang disetor oleh anggota baru.
- Klaim bermitra dengan merek besar yang tidak masuk akal: OMC menyebutkan nama-nama brand ternama seperti Adidas, Dior, hingga Aston Martin, namun tidak ada bukti nyata kemitraan tersebut.
- Tugas tidak masuk akal: Hanya dengan memberi rating, pengguna bisa mendapatkan uang. Ini tentu tidak logis dan sangat mencurigakan.
Beberapa pengguna memang mengaku sempat menerima bayaran dari aplikasi ini. Namun, perlu diingat: skema Ponzi memang dirancang untuk “membayar” di awal agar tampak meyakinkan dan mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dan menyetor uang.