JABAR EKSPRES – Perusahaan otomotif asal Tiongkok, BYD (Build Your Dreams), akhirnya buka suara terkait munculnya isu tidak sedap yang menyebut bahwa pembangunan pabrik BYD diganggu kelompok organisasi masyarakat (ormas) di Subang, Jawa Barat.
Isu tersebut menyeruak ke publik usai mendapat sorotan dari Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, yang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dugaan praktik premanisme yang merugikan kelancaran investasi asing di Indonesia.
Baca juga : Jadi Mobil Listrik Terlaris, Cek Keunggulan Mobil BYD M6 yang Mencuri Perhatian Pecinta Otomotif!
Walau Eddy tidak secara gamblang menyebut identitas ormas pelaku, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat merugikan dan berpotensi mengganggu stabilitas iklim investasi nasional.
Menanggapi hal ini, pihak BYD Indonesia melalui Luther T. Panjaitan, selaku Head of Marketing, Public Relations, and Government Relations BYD Motor Indonesia, menegaskan bahwa sejauh ini proyek pembangunan pabrik BYD di Indonesia tetap berjalan sesuai rencana dan tidak menemui hambatan berarti.
“Sampai dengan hari ini, seluruh proses persiapan dan pembangunan pabrik berjalan lancar dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” jelas Luther dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).
Luther menambahkan bahwa BYD sangat serius dalam merealisasikan komitmen mereka untuk berinvestasi secara nyata di Indonesia melalui pembangunan fasilitas produksi kendaraan.
Ia juga menyampaikan bahwa pihak perusahaan kini sedang fokus penuh untuk mempercepat proses konstruksi pabrik agar segera rampung dan beroperasi.
“Kami sangat berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan pabrik ini sesuai dengan kesepakatan yang telah kami buat bersama pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Namun, saat diminta tanggapan lebih jauh mengenai dugaan perselisihan dengan ormas lokal, Luther memilih untuk tidak berkomentar lebih dalam.
Ia menyiratkan bahwa BYD lebih memilih untuk tetap fokus pada proses pembangunan daripada memperbesar polemik yang ada.
Di sisi lain, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno yang sebelumnya melakukan kunjungan langsung ke kantor pusat BYD di Tiongkok, turut menyerukan agar pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas terhadap praktik premanisme yang mencoreng wajah investasi nasional.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Eddy mengatakan bahwa proyek pembangunan pabrik BYD tidak boleh dibiarkan berlarut-larut apabila diganggu ormas.