JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi dengan tenang berbagai ancaman serius yang ditujukan padanya, termasuk ancaman pembunuhan dan serangan bom. Ia menegaskan bahwa ancaman tersebut tidak akan menghalangi langkahnya dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin.
Dalam keterangannya di Gedung Pakuan pada Rabu (23/4), Dedi menyebut ancaman seperti itu bukanlah hal baru baginya. “Sejak menjabat sebagai Bupati, saya sudah biasa menerima ancaman, mulai dari pembunuhan, penculikan, dan lainnya. Itu bagian dari risiko menjadi seorang pemimpin,” ujarnya santai.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan yang dibuat oleh pemimpin sering kali menimbulkan pro dan kontra, dan tidak semua pihak bisa menerima keputusan yang diambil. “Pasti ada yang merasa dirugikan, dan tidak suka. Ancaman seperti ini bisa jadi serius, atau sekadar iseng. Tapi tetap perlu dikaji,” katanya.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Rapatkan Barisan Usai Dedi Mulyadi Terima Teror
Meski begitu, Dedi mengaku pihaknya akan menelaah lebih lanjut ancaman tersebut sebelum memutuskan apakah akan dilaporkan secara resmi ke aparat penegak hukum. “Kami akan pelajari dalam dua hari ke depan,” ujarnya.
Menariknya, ancaman itu tidak membuat Dedi meningkatkan pengamanan pribadinya. Ia tetap percaya pada tim yang selama ini mendampinginya serta pada dukungan masyarakat Jawa Barat. “Saya yakin rakyat Jabar akan melindungi saya,” tambahnya.
Lebih jauh, pria yang akrab disapa KDM ini menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dari langkah-langkah berani yang selama ini ia ambil. “Buktinya kemarin saya masih turun langsung ke kampung preman di Depok. Saya tetap akan tegak lurus bekerja, menutup tambang ilegal, dan mengevaluasi izin yang merusak lingkungan,” tegasnya.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Dapat Ancaman Pembunuhan, Polda Jabar Turun Tangan!
Ancaman terhadap Dedi Mulyadi diketahui muncul melalui fitur live chat di kanal YouTube miliknya pada Senin malam (21/4). Akun dengan nama “Wowo dan Dedi Mulyadi sesat” secara berulang mengirimkan ancaman pembunuhan, serangan bom, hingga penculikan terhadap anaknya. (son)