JABAR EKSPRES – Siapa sangka, kumpulan uang receh seribu atau dua ribu rupiah bisa menjelma menjadi dana miliaran rupiah yang mengubah hidup ribuan warga? Inilah yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, di mana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat berhasil mengumpulkan infak masyarakat senilai hampir Rp7 miliar hanya dalam empat bulan. Rahasianya? ‘Kencleng’, celengan kecil yang menjadi simbol kekuatan gotong royong warga.
Sejak Januari 2025, ribuan kencleng ditempatkan di rumah-rumah warga di 79 desa. Setiap bulan, kotak-kotak sederhana ini menjadi wadah ketulusan masyarakat, diisi dengan recehan Rp100 hingga sampai Rp2.000.
Hasilnya, dalam hitungan bulan, dana terkumpul mencapai angka fantastis, Rp7 miliar. Padahal, program ini baru menjangkau 30 persen dari total 265 desa di Ciamis.
BACA JUGA: Longsor Kembali Terjadi di Jalan Angsana Gunung Kelir Ciamis, Warga Diimbau Waspada
“Ini bukti bahwa sedekah receh pun bisa menjadi gunung kebaikan,” ujar Ketua Baznas Ciamis, Drs. H. Lili Miftah, MBA, Rabu (23/4/2025).
“Dulu, petugas harus menjemput infak ke rumah-rumah. Kini, dengan kencleng, masyarakat justru lebih antusias. Setiap tanggal 20, kami panen berkah dari celengan ini,” katanya menambahkan.
Infak receh ini tidak hanya mengumpulkan angka, tetapi juga menebar harapan, dana tersebut dialokasikan untuk lima program unggulan yakni:
1. Ciamis Peduli: Membangun rumah layak huni (rutilahu) untuk keluarga prasejahtera.
2. Ciamis Cerdas: Beasiswa pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
3. Ciamis Sehat: Layanan pengobatan gratis untuk warga kurang mampu
4. Ciamis Sejahtera: Modal usaha bagi pelaku UMKM lokal.
5. Ciamis Agamis: Insentif bagi guru mengaji
Tahun 2024, sebelum program kencleng diluncurkan, Baznas Ciamis mengumpulkan Rp17 miliar. Namun, tahun ini, dengan sistem yang lebih partisipatif, mereka yakin angka itu akan melonjak.
“Jika 265 desa sudah berpartisipasi penuh, bayangkan dampaknya! Ini baru awal,” tambah Lili.
BACA JUGA: Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Kamar Kos Ciamis Diringkus Polisi!
Kisah Baznas Ciamis membuktikan bahwa kebaikan tidak mengenal nominal. Receh yang sering diabaikan justru menjadi pilar perubahan saat dikumpulkan dengan konsisten, program ini juga mengajarkan arti kolaborasi setiap desa, setiap keluarga, dan setiap individu turut menorehkan sejarah kebaikan.