JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis terkini terkait prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa berdasarkan dinamika atmosfer terbaru, terpantau adanya konvergensi dan belokan angin yang melintasi wilayah Jawa Barat. Kondisi ini berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan hujan di kawasan tersebut.
“Anomali suhu permukaan air laut (SST) diperairan Jawa Barat hangat, sehingga ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan awan hujan pada skala lokal,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (16/4).
Rahayu, yang akrab disapa Ayu, menambahkan bahwa kelembapan udara di Jawa Barat pada lapisan 850 hingga 700 milibar (mb) cukup tinggi, berkisar antara 60 hingga 94 persen.
“Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat itu berawan,” bebernya.
BACA JUGA: Prediksi Musim Kemarau 2025 Menurut BMKG: Berpotensi Lebih Pendek dari Biasanya
Menurutnya, kondisi langit yang berawan meningkatkan potensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama pada siang, sore, hingga malam hari.
Data BMKG Bandung mencatat, suhu udara minimum terendah di bulan April 2025 terjadi pada tanggal 8 April, yaitu 19,8 derajat Celsius. Sementara suhu maksimum tertinggi tercatat pada 7 April, mencapai 30,4 derajat Celsius.
Proses pembentukan awan hujan (konveksi) yang terjadi di siang hari membuat suhu cenderung panas. Sebaliknya, hujan yang terjadi pada sore, malam, atau pagi hari menyebabkan suhu udara menurun karena pelepasan panas.
“Analisis dan prediksi musim di Jawa Barat, saat ini seluruh wilayah Jabar masih dalam periode musim hujan, hal ini ditandai dengan curah hujan yang masih cukup signifikan di beberapa wilayah Jawa Barat,” jelas Ayu.
BACA JUGA: BMKG Catat 4 Guncangan Susulan di Bogor, Dipicu Aktivitas Sesar Citarik
Dengan kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
“Bagi yang sedang beraktifitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca buruk berupa hujan maupun angin kencang diharapkan untuk berlindung ditempat yang aman,” pungkasnya. (Bas)