Pemilihan Rektor UPI: Terbuka, Transparan, dan Tanpa Titipan

JABAR EKSPRES – Proses pemilihan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memasuki babak baru. Sembilan bakal calon rektor telah ditetapkan dan dipastikan lolos tahap verifikasi awal.

Ketua Wali Amanat (MWA) UPI, Nanan Soekarna, memastikan bahwa pemilihan rektor bakal berlangsung terbuka, transparan, dan bebas dari intervensi.

“Kesembilan bakal calon sudah diverifikasi dan memenuhi persyaratan awal,” ujar Nanan kepada awak media, usai Penetapan Bakal Calon Rektor di Gedung PPG UPI Bandung, Kamis (10/4).

“Kami ingin mencari figur akademik yang mampu membawa UPI lebih maju, sebagai produsen guru dan pelatih yang unggul,” imbuhnya.

BACA JUGA:Civitas Akademika UPI Minta Peninjauan Ulang Prosedur Peraturan Pemilihan Rektor  

Nanan menekankan pentingnya integritas dan visi kepemimpinan dalam seleksi rektor UPI. Ia menyebut, semua calon adalah alumni UPI, dan seluruh tahapan akan mengedepankan nilai-nilai kampus, bukan kepentingan pribadi.

Bakal calon rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerima surat keputusan pemilihan bakal calon rektor UPI di Ruang Auditorium, Gedung PPG, Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Kamis (10/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Bakal calon rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerima surat keputusan pemilihan bakal calon rektor UPI di Ruang Auditorium, Gedung PPG, Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Kamis (10/4). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres

“Kami sepakat memprioritaskan nilai-nilai UPI. Tidak ada konspirasi, kolusi, atau titipan. Semua pendapat sah, tapi kami punya standar,” tegasnya.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) UPI yang juga mantan Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, menyambut baik komitmen MWA dalam menjamin keterbukaan proses. Ia bahkan menyebut pemilihan kali ini sebagai momen bersejarah.

“Saya terharu dan bangga. Baru kali ini ada keberanian dari MWA berikrar untuk tidak menyimpang sedikit pun. Kalau dulu ada dugaan konspirasi, sekarang ini terbuka. Tidak ada titipan. Ini waktunya UPI menjadi yang terbaik,” tegasnya.

BACA JUGA:Universitas Pendidikan Indonesia Buka Penjaringan dan Pemilihan Rektor Periode 2025-2030

Enggar menambahkan, proses akan dilengkapi dengan mekanisme kampanye, opini publik, dan pengujian naskah akademik. Seluruh tahapan dapat diakses masyarakat, baik secara daring maupun luring.

“Publik bisa menilai. Kami berupaya setransparan mungkin agar semua orang bisa mengikuti prosesnya,” ucapnya.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor, Numan Abdul Hakim, menyebut bahwa penilaian akan dilakukan oleh lembaga asesmen independen yang sebelumnya digunakan dalam seleksi di ITB.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan