JABAR EKSPRES – Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu Dewan Penasihat Dana Anagata Nusantara (Danantara). Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, Senin (24/3).
Penunjukan Thaksin menjadi satu dari lima penasihat Danantara ini menuai pro kontra di media sosial. Sejumlah warganet menilai bahwa penunjukan eks PM Thailand itu bukanlah keputusan bijak.
“Narapidana dan bermasalah kok dijadikan Dewan Penasihat Danantara. Ta** lo pade,” kata warganet.
Baca Juga:Tak Mau Fasilitas Berlebihan, Ngatiyana Pilih Alihkan Anggaran untuk PembangunanCegah Peningkatan Judol dan Pinjol di Lebaran, Dedi Mulyadi Ingatkan Masyarakat Jaga Pola Konsumtif
Bukan tanpa alasan, tanggapan sejumlah warganet terhadap penunjukan Thaksin ini didasari oleh beberapa faktor. Salah satunya terkait dugaan keterlibatan konflik kepentingan hingga tuduhan korupsi saat menjabat sebagai PM Thailand.
Hal itu membuat Thaksin memutuskan untuk mengasingkan diri di Dubai dan London sejak saat itu, demi menghindari hukuman penjara. Namun, setelah 15 tahun ia kembali ke Thailand dan menjalani hukuman penjara selama dua tahun hingga 2024 lalu.
Berdasarkan sejumlah faktor itu lah yang menyebabkan sejumlah masyarakat pesimis terhadap kehadiran Thaksin sebagai Dewan Penasihat Danantara.