Dishub dan BPBD Kabupaten Bandung Petakan Jalur Mudik Rawan Bencana, Siapkan Hal Ini

JABAR EKSPRES – Menjelang mudik lebaran 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, mulai memetakan titik rawan bencana jalur mudik.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak dari bencana yang berpotensi mengganggu kelancaran mudik di tengah musim penghujan.

Kepala Dishub Kabupaten Bandung, Hilman Kadar mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk mempersiapkan strategi menghadapi bencana.

“Kami sudah lakukan rapat koordinasi, baik itu dengan LLAJ (Lalu Lintas Angkutan Jalan) maupun rapat koordinasi di pemerintah daerah karena saat ini kita masih masuk musim penghujan, khususnya bencana banjir, kita juga sudah berkonsentrasi dengan BPBD,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (23/3/2025).

BACA JUGA:Dishub Kabupaten Bandung Sebut Jalur Alternatif Cijapati Belum Bisa Digunakan untuk Mudik 2025, Ini Alasannya!

Hilman menjelaskan, Dishub pun bersama BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) bekerjasama untuk menyiapkan peralatan termasuk alat berat.

“Jadi BPBD menyiapkan peralatan, apabila ada sesuatu hal yang tidak kita inginkan. Termasuk juga jalur yang terkena banjir, jadi jika terjadi sesuatu hal yang membuat antrian panjang antisipasinya kita sudah lakukan juga dengan PUTR, agar ditempatkan alat berat sehingga bisa langsung kita urai,” jelasnya.

Titik Rawan Bencana Jalur Mudik

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi jalur rawan bencana banjir yang dilalui para pemudik seperti Jalur Nasional Bandung-Garut, Nagreg dan wilayah Dayeuhkolot, selain itu wilayah Bojongsoang dan Baleendah juga masuk zona rawan banjir.

“Jalur utama itu itu memang berpotensi terjadi kecelakaan, banjir, longsor, kepadatan lalu lintas. Kemudian daerah rawan banjir dan angin kencang seperti di jalur nasional Bandung-Garut, Nagreg. Begitu juga di Jalan Rancaekek – Nagreg (Area PT Kahatex Rancaekek) dan Jalan Rancaekek – Nagreg (Area Lembah Nagreg Heritage dan Lingkar Nagreg),” katanya saat dikonfirmasi.

BACA JUGA:Masjid di Jalur Mudik Diimbau Buka Layanan 24 Jam

Selain itu, jalur menuju kawasan wisata seperti Cimenyan, Rancabali, dan Pangalengan juga memiliki risiko serupa. Ia juga menjelaskan jalur alternatif Ciwidey-Pangalengan (Jalan Gambung) yaitu rawan longsor, angin kencang dan pohon tumbang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan