JABAR EKSPRES – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyampaikan permintaan maaf soal masih minimnya progres terkait penyelesaian sampah di Kota Kembang.
Kendati demikian, Erwin mengaku, pihaknya optimis persoalan sampah di Kota Bandung bisa terselesaikan lewat program yang kini tengah dirancang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Cuma mohon maaf, kita juga baru dilantik. Baru juga sekitar 15 harian. Mohon sabar masyarakat untuk solusi ini. Tapi insyaallah kami yakin kita bisa membereskan masalah ini, tapi tadi intinya, kita perlu kolaborasi,” kata Erwin, Kamis (20/3).
BACA JUGA:Imbas Banjir, Sampah Sungai jadi PR Baru Pemkot Bandung
Diakuinya, Pemkot Bandung kini tengah gencar mensosialisasikan program Kawasan Bebas Sampah (KBS) di tiap kewilayahan. Selain itu, rencananya Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga bakal memberikan 5-6 mesin penghancur sampah sebagai bentuk dukungan program penyelesaian sampah di Kota Kembang.
“Saya mendengar provinsi ingin mengirim mesin pemusnah sampah. Membantu 5 atau 6, saya lupa. Sekarang kita juga lagi sosialisasi terkait Kawasan Bebas Sampah,” ujarnya.
Kota Bandung sendiri saat ini masih memiliki 136 titik kumpul sampah di berbagai wilayah Kota Kembang. Rencananya, penyelesaian sampah bakal dilakukan lewat pemusnahan menggunakan mesin insinerator.
Kendati demikian, pihaknya bakal tetap memikirkan dampak yang bakal ditimbulkan lewat penggunaan mesin insinerator. Maka dari itu, pihaknya telah merancang program pentahelix guna mengatasi permasalahan tersebut.
“Karena kan begini, insinerator ini kadang-kadang ada dampak juga kepada masyarakat. Nah ini kan perlu diantisipasi. Makanya kami mengajak semua para ulama, para kyai, organisasi kemasyarakatan, masyarakat, kita berkumpul supaya kita menghindari resistensi yang muncul,” ungkapnya.
Saat ini, Pemkot Bandung masih konsisten mengirimkan sampah harian Kota Kembang ke TPA Sarimukti sebanyak 140 ritase. Pihaknya mengklaim bahwa 16-19 ritase yang sebelumnya di kirim ke TPA Pasir Bajing, Kabupaten Garut mampu diselesaikan lewat berbagai macam program pengolahan sampah.
“Nah itu yang kami selesaikan. Lewat KBS, lewat margotisasi, lewat pemusnahan sampah, lewat mesin pemusnahan sampah, dengan 3 program tadi, penanganan, pengendalian, dan penormalan,” pungkasnya. (Dam)