JABAR EKSPRES – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan para bupati di Jawa Barat bahas mitigasi bencana terkait perumahan.
“Kami membahas kawasan permukiman agar ke depan tidak terjadi banjir seperti di Bekasi dan wilayah lainnya. Pembangunan di sektor perumahan harus memperhatikan dampak lingkungan,” ujar Ara.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan hunian yang layak, aman serta mempunyai ketahanan terhadap bencana.
BACA JUGA: Viral! Seorang Nenek di Cicalengka Minta Tolong pada Gubernur Jabar, Tanahnya akan Dieksekusi
“Kami sepakat semua tindakan pelanggaran yang menyebabkan kerusakan harus ditindak tegas. Saya siap mengeluarkan regulasi yang diperlukan oleh pemerintah daerah dengan kementerian kami,” katanya.
Menurutnya, hal paling utama adalah bagaimana kesiapan seluruh pihak untuk mengantisipasi banjir. Ke depan, pembangunan permukiman harus lebih tertata, tidak boleh ada lagi rumah atau vila yang didirikan di aliran sungai, persawahan, lahan pertanian ataupun kawasan hutan.
“Hukum harus ditegakkan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan rencana pembangunan rumah penggung berbasis Corporate Social Responsibilitu (CSR) di beberapa wilayah di Jawa Barat, misnya proyek serupa di Muara Angke, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Bupati Ciamis Hadiri Rakor Penataan Ruang Strategis Bersama Menteri ATR/BPN dan Gubernur Jabar
Sekitar tahun lalu, Presiden Prabowo membangun rumah panggung di Muara Angke dengan dukungan CSR.
Dalam hal tersebut, ke depan pihaknya akan mempertimbangkan pengembangan model serupa secara bertahap di wilayah Subang, Karawang, dan Bekasi.
“Kami bersyukur sudah ada contoh model rumah panggung yang dibuat oleh Presiden Prabowo bersama Universitas Pertahanan di Muara Angke, sangat bagus. Semoga bisa menjadi contoh untuk pembangunan dan penataan kawasan di Jawa Barat, baik di wilayah pegunungan maupun pesisir,” ujar Ara.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan beberapa permasalahn dari banjir yang terjadi di Jawa Barat.
BACA JUGA: Miris Lihat Hutan Lindung di Bogor Rusak, Gubernur Jabar Tertunduk Menangis
“Di hulu, yang sebelumnya gunung, hutan, dan areal perkebunan berubah fungsi menjadi kawasan permukiman elit, kawasan pariwisata yang menggerus areal resapan air dengan jumlah yang cukup tinggi, sebenarnya dari sisi cuaca sekarang belum dikategorikan cuaca ekstrem,” kata Dedi.