JABAR EKSPRES – Banjir telah merendam wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat lebih dari satu hari. Genangan air cukup menghambat aktivitas masyarakat.
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mendatangi langsung lokasi banjir didampingi oleh perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bupati Bandung Dadang Supriatna, Polresta Bandung, TNI, serta aparatur setempat pada Selasa (11/3/2025).
“Saya sengaja turun langsung ke lokasi banjir parah di Dayeuhkolot, untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan yang menjadi mitra DPR RI bekerja secara optimal dalam penanganan bencana,” katanya di lokasi, Selasa (11/3).
BACA JUGA:Pasca Banjir Landa 13 Kecamatan dan 33 Desa, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari
Menurut Cucun, diperlukan langkah-langkah strategis sebagai solusi konkret dan berkelanjutan untuk meminimalisir bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang dan daerah lainnya.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra itu menerangkan, sebagai solusi, ke depan diperlukan adanya pembangunan kolam retensi, embung dan bendungan untuk menampung air agar tidak langsung masuk ke sungai.
“Ini akan jadi solusi konkret dan berkelanjutan,” terangnya.
Diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tengah menetapkan status tanggap darurat selama 14 Hari, pasca banjir yang melanda 13 kecamatan dan 33 desa.
BACA JUGA:Banjir Terjang Kabupaten Bandung, 13 Kecamatan dan 10 Ribu Rumah Terdampak, 61 Ribu Jiwa Mengungsi
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, banjir yang melanda ini menyebabkan 61.676 jiwa dan 10.036 rumah terdampak, akibat luapan Sungai Citarum dengan ketinggian variasi mulai dari 30 hingga 150 sentimeter.
Selain itu, banjir ini juga merendam 54 fasilitas pendidikan, 21 fasilitas ibadah, 1 fasilitas kesehatan, 1 fasilitas umum dan lahan seluas 284 hektare.
Cucun yang juga Wakil Ketua Umum PKB menjelaskan, diperlukan perencanaan yang matang dan tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini.
“Penyelesaian banjir tidak bisa hanya reaktif saat banjir datang, tetapi harus ada upaya pencegahan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Cucun mencontohkan, bagaimana banjir dari Sungai Ciliwung yang kini berkurang setelah mulai difungsikannya danau Ciawi. Hal itu dinilai efektif dalam mengurangi resiko banjir di daerah aliran Ciliwung.