JABAR EKSPRES – Unjuk rasa dari pekerja ojek online (ojol) yang terjadi di Jakarta, mereka menuntut agar perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) seperti pekerja lainnya.
Para demonstran dikabarkan berhenti menarik penumpang atau disebut dengan off beat yang akan terus dilakukan hingga tuntutannya terpenuhi.
Berbeda dengan tanah Betawi, tepatnya wilayah Kabupaten Bogor, driver ojol masih melakukan menarik penumpang untuk kebutuhan rumah mereka.
Salah satunya, pria yang akrab disapa John (37) telah menjadi mitra dari perusahaan yang menginisiasi ojol dari 2017 lalu.
Mulanya, ia memperoleh bonus yang dirasa sangat besar pada masa-masa awal bekerja menjadi ojol, mendengarkan mesin dan klakson bagai musik favorit bukan masalah besar bagi pria asal Medan itu.
BACA JUGA: Sosok Ibunda di Balik Perjuangan Keras Muhammad Nur Huda Jadi Ojol untuk Bantu Keluarga
Kini, dia harus menelan perihnya hidup, penghasilan sekarang tidak sebesar waktu awal. ia mengungkapkan, hanya memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu.
“Untuk sekarang ga ada lagi. Jadi semisalkan dapet 200-300 itu bener-bener kotor masih potong bensin, potong rokok, potong ngopi seperti itu,” kata John saat ditemui di Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Senin (17/2).


Pria berumur 37 tahun itu, memang mengetahui adanya aksi unjuk rasa di Jakarta dengan tuntutan agar para driver mendapatkan THR, dirinya tentu mendukung aksi tersebut.
“Saya sih sebagai sesama mitra driver, saya mendukung hak aspirasi temen-temen driver yang sedang berjuang demo di Jakarta sekarang,” ucapnya.
“Cuman yang namanya kebutuhan saya ga bisa ikut ngebantu, saya juga ada kebutuhan di rumah saya terpaksa online (kerja) seperti itu,” lanjutnya.
Dia mengaku, hanya bisa memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar perjuangan para demonstran itu dapat tercapai.
“Iya saya ga bisa bantu ikut aksi orasi paling tidak saya bantu dukungan lewat doa,” jelas dia.