JABAR EKSPRES – Pengelolaan sampah di Pasar Induk Gedebage masih menimbulkan masalah, timbulan sampah yang belum terangkut kian banyak. Paguyuban Warga Pasar Induk Gedebage (PWPIG) mengancam bakal lakukan aksi unjuk rasa ‘Parade Sampah Jilid II’.
Aksi yang tahun lalu digelar di depan kantor Perumda Pasar tersebut, kini menyasar Balai Kota Bandung dan Gedung Sate. Ketua PWPIG, Agus Kustiana menuturkan, masalah sampah tersebut meliputi penumpukan yang terus terjadi hingga kekurangan sumber daya manusia (SDM).
Dirinya merincikan, pihaknya saat ini hanya mampu angkut sampah dari lapak pedagang sebanyak 25 kubik per hari, sedangkan yang dapat terolah mesin gibrik hanya sebanyak 3 kubik per hari. Hal ini disebabkan keterbatasan sarpras dan SDM.
Baca Juga:Pangkalan PSK di Jabar Menjamur, Komisi V Dorong Hal Ini Agar Beralih Kerja HalalSambut Ramadhan, IKEA Kotabaru Parahyangan Bagikan Tips Membangun Kebersamaan dengan Keluarga
Pihaknya membutuhkan solusi dari pemerintah, mengingat kondisi tersebut dinilai sudah mengkhawatirkan masyarakat yang ‘menggantungkan’ hidupnya di Pasar Induk Gedebage.
“Betul sampah menumpuk belum ada solusi. Takut melanggar Perpres 15 dan UU LH nanti bisa ditutup. Maka pengelola harus bertanggung jawab terkait hal ini,” pungkasnya.
Sementara itu ancaman dan rencana aksi unjuk rasa bakal dilakukan pihaknya pada Kamis, 20 Februari 2025 mendatang. Pihaknya menyebut akan datangkan ribuan massa untuk menggeruduk Balai Kota Bandung dan Gedung Sate.
