Disinggung soal apakah Pemkot Bandung bakal kembali menambah kuantiti bus sekolah maupun TMB, Asep tidak mau menjelaskan.
Menurutnya penambahan TMB tergantung kebijakan pimpinan dan Wali Kota Bandung terpilih yang sebentar lagi akan menjabat.
“Belum ada, belum ada ya. Lihat situasi dan kondisi nanti dengan Pak wali kota yang baru. dengan Pak waktu wali kota mungkin ada kebijakan yang lain,” ungkapnya
BACA JUGA: Proyek Trotoar di Kota Bandung Dibuat Asal Jadi? Begini Alasan Kadisnya!
Selain itu, ketika ditanya soal harga jual atau nilai lelang kendaraan tersebut. Asep juga tidak bisa memberikan keterangan dengan detail untuk harga per unit dari bus itu.
Asep kembali berkelit bahwa masalah harga tergantung pada inspeksi yang dilakukan oleh para orang berkompeten di bidang.
“Harganya bukan yang ditentukan oleh di SUP tapi ditentukannya oleh tim yang berkompeten di dalam hal penilaian kendaraan,” pungkasnya.
Untuk diketahui proyek bus sekolah yang dikelola oleh Dishub Kota Bandung pertama kali dikembangkan pada tahun 2015 melalu keluar keputusan Wali Kota 551/Kep.274-Dishub/2015 tentang pengembangan jalur operasional bus sekolah ketika era kepemimpinan Ridwan Kamil. (dam/yan).
