JABAR EKSPRES – Kehidupan seseorang tidak pernah terlepas dari penilaian orang lain, jika tidak berhati-hati bisa jadi kita yang akan terjerumus dan menciptakan sikap sombong. Ternyata pengaruh sikap sombong sangat berbahaya dalam kehidupan.
Sombong adalah membangga-banggakan diri sendiri menganggap dirinya lebih unggul dalam banyak hal dibanding orang lain, dan menganggap remeh kepada orang lain.
Sikap ini jika dibiarkan menguasai seseorang, maka bisa menghancurkan hidupnya sendiri juga orang lain dan orang-orang sisekitarnya.
Dilansir dari Al-Sofwah.or.id yang meringkas ebuah kitab berjudul “Al-Kibr”, yang ditulis oleh Zahir bin Muhammad Asy-Syahri Syaikh Zahir bin Muhammad Asy-Syahri, dijelaskan secara lengkap, apa saja bahaya dari bersikap sombong serta pengaruhnya dalam kehidupan seseorang.
Maka tidak akan berlaku sombong, kecuali orang yang merasa dirinya besar dan tinggi, dan ia tidak merasa tinggi atau besar, kecuali karena adanya keyakinan, bahwa dirinya memiliki keunggulan, kelebihan dan kesempur-naan yang dengannya ia menganggap berbeda dengan orang lain.
Ada beberapa sebab yang mendorong seseorang menganggap dirinya lebih unggul daripada orang lain, sehingga melahirkan kesombongan dalam jiwa, yaitu:
1.Sombong dengan Ilmu
Ada sebagian thalib ilmu atau orang yang diberi pengetahuan oleh Allah, namun malah justru menjadikan dirinya sombong. Ia merasakan dirinyalah yang paling pandai (alim), menganggap rendah orang lain, menganggap bodoh mereka dan selalu ingin agar dirinya mendapatkan penghormatan, pelayanan dan fasilitas khusus dari mereka. Dia memandang, bahwa dirinya lebih mulia, tinggi dan utama di sisi Allah daripada mereka.
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang menjadi sombong dengan ilmunya:
Pertama, Ia mencurahkan perhatian terhadap apa yang ia anggap sebagai ilmu, padahal hakikatnya ia bukanlah ilmu. Ia tak lebih sebagai data atau informasi yang direkam dalam otak yang tidak memberikan buah dan hasil, karena ilmu yang sesungguhnya akan semakin membuat ia kenal siapa dirinya dan siapa Rabbnya. Ilmu yang hakiki akan melahirkan sikap khosyah (takut kepada Allah) dan tawadhu’ (rendah hati), bukan sombong, sebagai-mana firman Allah Subhannahu wa Ta”ala ,