Sejarah Aplikasi Jagat yang Diresmikan Jokowi pada 2022 Lalu

JABAR EKSPRES – Aplikasi Jagat tengah menjadi sorotan karena tren perburuan Koin Jagat yang dilakukan penggunanya.

Meskipun menawarkan pengalaman virtual di dunia metaverse yang inovatif, aksi para pemburu koin ini telah menimbulkan kerusakan fasilitas umum di berbagai kota besar di Indonesia.

Baca juga : Demam Berburu Koin di Aplikasi Jagat Masih Viral, ini Ragam Koin yang Diburu

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang aplikasi Jagat, mulai dari sejarah, cara bermain, hingga kontroversi yang mengikutinya.

Sejarah Aplikasi Jagat

Aplikasi Jagat pertama kali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2022.

Dalam peresmian tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa platform ini menawarkan dunia metaverse dengan konsep lokasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Jokowi, kehadiran metaverse IKN memberikan banyak peluang bagi masyarakat, seperti:

1. Berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang-orang hebat di seluruh Indonesia bahkan dunia.

2. Memperkenalkan produk Indonesia secara global.

3. Memberikan ruang bagi seniman untuk menggelar konser dan memamerkan karya mereka secara virtual.

4. Memberikan pengalaman baru bagi masyarakat, termasuk untuk berolahraga di dunia digital.

Wishnutama Kusubandio, Founding Chairman Jagat Nusantara, menambahkan bahwa IKN dalam bentuk virtual ini adalah bagian dari visi Presiden Jokowi untuk mengintegrasikan teknologi dalam kehidupan nyata di masa depan.

Cara Bermain di Aplikasi Jagat

Aplikasi ini dirancang sebagai platform sosial berbasis metaverse yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara virtual di IKN.

Lalu, mencari koin virtual melalui permainan bernama “Koin Jagat”.

Cara bermain di permainan “Koin Jagat” adalah sebagai berikut:

1. Unduh aplikasi Jagat melalui platform resmi (tautan unduhan tersedia pada deskripsi aplikasi).

2. Setelah instalasi, pengguna dapat langsung memulai permainan untuk mencari “Koin Jagat”.

3. Tugas utama dalam permainan ini adalah berburu koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi metaverse.

4. Koin yang berhasil dikumpulkan dapat ditukarkan dengan hadiah atau saldo digital.

Namun, tidak sedikit pengguna yang memanfaatkan fitur augmented reality (AR) di aplikasi ini, yang mengarahkan mereka ke lokasi nyata untuk mencari koin.

Akibatnya, muncul tindakan-tindakan tidak bertanggung jawab seperti perusakan fasilitas umum.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan