JABAR EKSPRES – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan mengharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Dedi-Erwan segera dilantik. Hal itu untuk mempercepat penyesuaian anggaran dan perencanaan pembangunan.
Iendra mengungkapkan, penyesuaian anggaran perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan sejumlah Visi Misi dan janji politik dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. “Kalau dari kami harapannya segera pelantikan,” katanya saat ditemui di Kantor BPS Jabar, Rabu (15/1).
Iendra melanjutkan, untuk perubahan anggaran sendiri tentu perlu melalui berbagai tahapan, misalnya terkait penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) hingga menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
BACA JUGA:Pemprov dan Bappenda Gelar Promo Akhir Tahun 2024, Catat Tanggalnya!
“Setelah pemeriksaan BPK itu biasanya di Maret, baru kita mulai rancang perubahan anggaran. Karena itu kan perlu lihat silpa, penyerapan anggaran, dan lainnya,” cetusnya.
Menurut Iendra, penyusunan perubahan anggaran itu memungkinkan dilakukan pada pertengahan Juni atau Juli. Namun tetap perlu melewati mekanisme di legislatif juga.
Anggaran perubahan itu lebih memungkinkan untuk menampung berbagai Visi Misi maupun janji politik dari Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Dari Bappeda, berbagai visi-misi atau janji politik itu juga akan diidentifikasi dan diterjemahkan ke dalam program teknis. Termasuk kaitanya menyentuh berbagai indikator kerja pemerintah daerah.
BACA JUGA:Bappenda Cimahi Percepat Proses Peralihan Pajak BPHTB dari Waris, Kini Selesai dalam 21 Hari
Di sisi lain, kondisi sejumlah indikator kerja pemerintah di Jabar belum sepenuhnya tercapai. Salah satunya adalah gini ratio. Berdasar publikasi BPS Jabar terbaru, gini ratio Jabar periode September 2024 ada di angka 0,428. Angka itu menunjukkan kenaikan jika dibanding periode Maret 2024 yang masih di angka 0,421.
Angka itu juga menempatkan posisi ketimpangan Jabar lebih tinggi jika dibanding angka nasional di 0,381. Jawa Barat termasuk dari 7 provinsi yang gini rationya ada di atas angka nasional.
Jika dirincikan, gini ratio daerah perkotaan pada September 2024 tercatat di 0,439. Itu naik jika dibanding periode Maret 2024 yang ada di angka 0,434. Sedangkan di perdesaan angkanya tercatat di 0,327. Angka itu naik jika dibanding periode Maret 2024 yang berada di 0,325.