JABAR EKSPRES – Tingginya curah hujan disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebabkan bencana di sejumlah titik.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, selama satu pekan ini setidaknya telah terjadi empat kali bencana, mulai dari longsor, angin puting beliung, hingga pohon tumbang.
Kejadian bencana dalam pekan ini, dimulai dengan angin puting beliung menyapu pemukiman Kampung Tapos RT20/RW15 Desa Sirnaraja, Kecamatan Cipeundeuy, Senin (6/1). Bencana itu menyebabkan 15 rumah mengalami kerusakan.
Peristiwa bencana tersebut terjadi saat hujan disertai angin kencang menerjang wilayah Kecamatan Cipeundeuy sekira pukul 17.30 WIB.
Tak hanya di Desa Sirnaraja, di waktu yang sama, angin puting beliung juga mengakibatkan satu pohon berukuran besar tumbang di Desa Cipeundeuy perbatasan wilayah Kecamatan Cipeundeuy dan Kecamatan Cikalongwetan.
Selain menutup badan jalan, pohon tumbang berukuran besar itu juga menimpa dua bangunan yang berada di dekatnya.
Kemudian, longsor menerjang tiga desa di wilayah Kecamatan Saguling, Bandung Barat, Kamis (9/1). Selain mengancam sejumlah rumah, jalan penghubung antar kampung di kawasan itu terancam putus.
“Betul kemarin longsor di dua titik, pertama di Kampung Cimanggu, RT 03 RW 10, Desa Saguling, jalan terancam putus. Lalu di Desa Girimukti satu titik, dan Desa Jati terdapat dua titik longsor, dan itu dekat pemukiman warga,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bandung Barat Meidi saat dikonfirmasi, Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, saat ini petugas gabungan terdiri dari BPBD, aparat desa, TNI/Polri fokus pada pembersihan area terdampak, serta penanganan dengan membuat semacam barikade dari karung berisi tanah dan bambu sebagai pembatas jalan dan area longsor.
“Upaya penanganan sedang dilakukan secara bergotong royong. Selain itu kami pun tengah menghitung kerugian materil warga terdampak bencana alam ini,” katanya.
BACA JUGA: BPBD Bandung Barat Sebut Tidak Ada Bencana Selama Libur Nataru
Atas semua peristiwa itu, Meidi, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.