JABAREKSPRES – Selain banyak memiliki adat istiadat, keberadaan kampung di Jawa Barat ( Jabar ) ternyata memiliki keunikan tersendiri. Bahkan ada kampung yang warganya hidup berdampingan di kuburan.
Meski sekarang zaman sudah maju, keunikan ini dampai sekarang masih tetap bertahan dan menjadi ciri khas yang dimiliki setiap wilayah yang ada di Jabar yang kaya dengan tradisi dan kearifan lokal.
Masyarakat Jabar, sudah sejak dulu memiliki tradisi menghormati leluhur sebagai simbol jati diri yang melekat pada etnis sunda.
Baca Juga:4 Daerah di Bandung Raya Langgar Komitmen Pembatasan Ritase, TPA Sarimukti Makin Parah!Ini Dia Jenis Hanphone yang Sudah Tidak Bisa Lakukan Upgrade WhatsApp
Kultur budaya masyarakat sunda dengan menghormati para leluhur menjadi sebab, makam-makam tersebut berada dekat di tengah-tengah pemukiman.
Dengan begitu, tidak heran jika keberadaan makam atau kuburan keberadaanya dekat dengan tempat tinggal warga. Bahkan, masyarakat setempat tidak merasa takut hidup berdampingan dengan kuburan.
Berikut kami rangkum beberapa tempat kampung unik di Jabar yang masyarakatnya tinggal berdampingan di makam atau kuburan.
- Kampung Cikupa, Kabupaten Bandung Barat
Kampung Cikupa terletak di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Di kampung ini, keberadaan makam yang ada dekat rumah tinggal akan terlihat jika berkunjung ke kampung Cikupa.
Warga Kampung Cikupa, dulu memiliki tradisi yang ingin menguburkan keluargannya di pekarangan rumah. Tujuannya agar merasa terus bersama dan bisa lebih dekat dengan keluarga.
Di Kampung Cikupa, akan terlihat makam-makam yang berusia tua yang ada di halaman rumah atau pekarang belakang rumah. Bahkan, makam tersebut banyak yang tidak memiliki nama dan tahun kematian.
Salah satu tokoh masyarakat setempat Engkon Ukron, 60 tahun menuturkan, tradisi ini sudah ada sejak dulu dan telah berlangsung turun temurun.
Baca Juga:Ini Dia, Biang Kerok Gunungan Sampah di Pasar GedebageWaduh 45 Ribu Penduduk Jakarta Ramai-ramai Pindah ke Bogor!
Banyak dari warga di Cikupa memiliih menguburkan keluarganya di halaman rumah. Tujuan agar merasa dekat dan mudah di makamnya mudah dirawat.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan, saat ini tradisi sudah mulai menghilang setelah pemerintah daerah setempat meminta agar makam-makam dipindahkan ke tempat pemakaman umum (TPU)