“Iya kalau yang susah mah bikin rawisan, harus pakai kater satu-satu. Kalau ngelemnya mah gampang lah cepat,” pungkasnya.
Marini juga mengaku selain memproduksi terompet, dalam kesehariannya dirinya membantu usaha sang kakak memproduksi makanan kacang.
Kemudian pada malam hari, dirinya kerap membuat mainan kuda lumping, perahu, perahu-perahu kecil.
“Jadi produksi terompet mah cuma Desember aja. Sehari-hari mah ya bantu usaha kakak saya. Terus setelah itu saya suka bikin mainan buat jualan juga,” tutupnya.