JABAR EKSPRES – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bersama Polda Jawa Barat dan Direktorat Bea dan Cukai berhasil mengungkap sebuah jaringan peredaran narkoba besar yang melibatkan produksi Happy Water dan Liquid narkotika yang berlokasi di wilayah Jawa Barat.
Pengungkapan ini pun mengarah pada penggerebekan sebuah rumah di perumahan podomoro park Cluster Amagriya, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung dengan menemukan Laboratorium Rahasia (Clandestine Lab) yang diduga menjadi tempat produksi narkoba jenis cair tersebut.
Wakabareskrim Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri mengatakan penangkapan ini bermula dari ditemukannya paket narkotika di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong dan yang dibawa oleh pelaku SR di dalam mobil miliknya seperti serbuk Happy Water dan Liquid narkotika.
BACA JUGA: Apa Itu “Spek Yalal Waton” yang Viral di TikTok, Ini Maknanya!
“Kemudian kami melakukan pendalaman dan menemukan dua lokasi lain penyimpanan yakni di salah satu perumahan di wilayah Bogor dan wilayah Kabupaten Bandung khususnya ada Clandestine Lab happy water dan liquid narkotika,” ujarnya saat gelar perkara di perumahan Podomoro Park, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (12/12).
Dalam penggerebekan di perumahan Podomoro Park, Kabupaten Bandung, di temukanlah Clandestine Lab tersebut yang diduga memiliki keterkaitan erat dengan jaringan peredaran narkoba antara Malaysia dan Indonesia.
“Laboratorium ini juga diduga terhubung dengan peredaran narkoba yang merupakan jaringan antara Malaysia dan Indonesia dan memanfaatkan lokasi tersembunyi di pemukiman warga untuk menjalankannya,” jelasnya.
BACA JUGA: Seorang Pria Lancarkan Aksi Pencurian di SMAN Jatinangor, Uang Jutaan Rupiah dan Tas Milik Staf Raib
Wakabareskrim menyebut, dalam operasi gabungan ini tiga orang pelaku berhasil diamankan yakni SR, SP dan IV.
Peran SR disini juga sebagai penghubung, sedangkan SP sebagai peracik bahan baku dan yang ketiga IV sebagai pengemas.
“Kita juga menetapkan satu DPO berinisial A yang diduga mempunyai peran sebagai pengendali jaringan yang saat ini masih dalam proses pengejaran,” tegasnya.
BACA JUGA: Kota Bandung Surplus Stok Pangan Jelang Nataru, Pemkot Klaim Harga Masih Stabil