Dengan langkah-langkah antisipasi yang dirancang, Pemkot Bandung optimistis dampak buruk cuaca terhadap komoditas pangan dapat diminimalisir, sehingga stabilitas pasokan dan harga tetap terjaga.
“Kami sedang meminta bantuan untuk menyediakan storage dengan suhu yang bisa diatur. Saat ini, beberapa pasar di Bandung belum memiliki fasilitas tersebut, sehingga pedagang kesulitan menyimpan produk dengan aman,” tandas Gin Gin.
BACA JUGA: Cek Info Terbaru Pencairan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) Tahap 4
Sebelumnya, pedagang di Pasar Gedebage, Kota Bandung, mengeluhkan lonjakan harga bawang menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Kenaikan harga yang mencapai 40 persen tersebut dinilai memberatkan, terutama di tengah tingginya kebutuhan masyarakat.
Ignazaenal Ari (26), salah satu pedagang, mengungkapkan bahwa harga bawang merah yang sebelumnya berkisar Rp24 ribu per kilogram kini telah mencapai Rp40 ribu per kilogram.
Bahkan, bawang kualitas premium seperti bawang Sumenep, yang sebelumnya berada di kisaran Rp28 ribu, kini menembus angka Rp46 ribu per kilogram. “Kenaikannya bertahap,” jawab Zaenal, sapaan akrabnya kepada Jabar Ekspres, Senin (9/12).
“Dari Rp24 ribu naik Rp2 ribu, jadi Rp26 ribu, lalu Rp30 ribu, dan sekarang Rp40 ribu per kilogram. Ini karena cuaca hujan, jadi banyak gagal panen. Barang bagus sedikit, harganya mahal,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ujian Keterampilan Bela Diri untuk Calon Sipir
Senada dengan itu, Otang (30), pedagang lainnya, membenarkan lonjakan harga tersebut. Menurutnya, selain bawang merah, bawang putih juga mengalami kenaikan yang signifikan.
“Hingga mencapai Rp40 ribu per kilogram. ya, ini karena cuaca. Tapi kita nggak bisa menyalahkan cuaca. Sabar saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan, pemicu kenaikan harga pangan di Kota Kembang didasari oleh faktor cuaca yang terjadi di wilayah pemasok.
Selain itu, Natal dan Tahun Baru 2025 turut jadi pemicu soal naiknya harga pangan di Kota Bandung. “Salah satunya karena faktor cuaca, dan memang memberikan pengaruh. Lalu kita juga dihadapkan dengan natal dan tahun baru,” katanya.
Dirinya mengaku, dengan adanya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin menaikan presentase kenaikan harga pangan di Kota Bandung. Namun diakuinya, lonjakan harga kepokmas masih dalam kategori aman.