JABAR EKSPRES – Kapan harus melakukan cek darah menurut dokter? Bukan hanya dilakukan dalam rangkaian diagnosis penyakit, tes darah juga bisa kamu ambil untuk mengecek kondisi kesehatan. Akan tetapi, kamu perlu mengetahui waktu tepat untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Dikutip dari webiste idigerung.org kami akan berbagi tentang waktu yang tepat cek darah menurut dokter.
Baca Juga: Daftar Tarif Cek Lab di Bandung 2024: Gula, Darah, Kolesterol, hingga Rontgen
Apa yang dimaksud dengan cek darah?
Sebelum membahas waktu pemeriksaan, mari kita kupas pengertian tes darah. dr. Henny Rahmar RY, Sp. PK dari Klinik RSUD Iskak Tulungagung mengungkapkan, tes darah merupakan penunjang bagi para dokter untuk menganalisis penyakit apa yang pasien derita. Hasilnya pun lantas dipakai untuk menguatkan diagnosis yang telah dilakukan.
Dalam praktiknya, tes darah mencakup pemeriksaan sampel yang dokter ambil memakai jarum berukuran kecil. Prosedurnya pun hanya boleh dilakukan pada bagian-bagian tubuh tertentu. Lalu, volume sampel yang diperlukan adalah 6 persen dari total berat badanmu.
dr. Henny Rahmar selaku dokter spesialis menambahkan, tes darah bukan termasuk pemeriksaan wajib. Dengan kata lain, dokter hanya akan menganjurkan apabila memang memerlukan. Mereka pun kadang meminta pasien mengambilnya untuk mengecek kondisi kesehatan.
Adapun tujuan-tujuan yang dicapai dari tes darah cukup beragam. Di antaranya memastikan jumlah sel darah merah serta putih hingga trombosit yang terkandung dalam tubuhmu. Kadar ketiganya akan dokter gunakan untuk memperoleh gambaran terkait kesehatan pasien.
Baca Juga: Atasi Darah Tinggi Dengan Daun Sirsak, Kenali Juga Tanda-Tandanya
Kapan harus melakukan cek darah menurut dokter?
Lantas, kapan sebaiknya kamu mengambil opsi cek darah? Seperti yang dibahas, pemeriksaan tersebut bakal disarankan atas rekomendasi dokter sebagai pendukung diagnosisnya. Apalagi dalam sejumlah penyakit, pengecekan fisik biasa dan wawancara medis belum mampu memberikan jawaban yang dokter perlukan.
Kemudian, dokter juga bakal memintamu buat cek darah saat mendapati kondisi-kondisi berikut:
- Menjalani pengobatan atau sedang menderita penyakit tertentu yang berdampak pada kualitas sel darah;
- Merasakan beberapa gejala yang mencakup demam, kelelahan, tubuh yang lemah, penurunan berat badan signifikan, memar yang muncul tiba-tiba, hingga infeksi atau tanda lain yang mengarah ke kanker;
- Bagian dari pemeriksaan rutin seperti medical check-up;
- Sedang menerima perawatan seperti konsumsi obat atau radiasi yang berpotensi mengubah volume darah;
- Memantau masalah atau gangguan kesehatan jangka panjang. Misalnya penyakit ginjal kronis yang kerap mengubah hasil hitung darah.