JABAR EKSPRES – Peringatan bagi pecinta investasi online, ada satu lagi aplikasi investasi penghasil uang yang terindikasi ponzi. Aplikasi ini baru dirilis pada 17 November 2024 dengan nama STC AI.

Aplikasi ini mengadopsi skema yang digunakan aplikasi AI pendahulunya, yakni investasi dibidang teknologi Artificial Intelligence atau AI.

Hal ini terlihat dari produk investasi yang bergambarkan perangkat-perangkat teknologi yang diduga digunakan untuk mengoperasikan platform AI sesuai dengan nama yang digunakannya STC AI.

Indikasi skema ponzi pada aplikasi investasi penghasil uang ini terlihat dari estimasi keuntungan yang sangat besar yang sudah bisa dipastikan waktunya. Padahal, lazimnya investasi merupakan spekulasi yang tidak bisa diprediksi secara pasti keuntungan yang akan diperolehnya.

Bukan hanya itu, besaran profit yang akan didapat oleh anggotanya juga sudah ditentukan sesuai dengan besaran deposit yang dimasukkan kedalam aplikasi.

Misalnya untuk produk bernama BTC2 dimana investasi senilai Rp300.000 dalam waktu hanya 5 hari sudah bisa balik modal bahkan mendapat profit lebih, karena total keuntungannya Rp700.000.

Belum lagi sistem prekrutan bisa menghasilkan banyak uang, jika berhasil mengundang 3 orang saja untuk bergabung dalam investasi ini, akan langsung mendapat reward Rp50.000.

Untuk menarik minat calon anggota baru, aplikasi ini bahkan memberikan hadiah atau bonus pendaftaran sebesar Rp20.000 yang akan langsung masuk keakun setelah berhasil melakukan log in.

Dan satu lagi yang paling penting adalah legalitas dari aplikasi ini yang masih dipertanyakan, karena belum ada ijin resmi dari pemerintah Indonesia.

Beberapa fakta tersebut bisa menjadi indikator kuat yang membuktikan bahwa aplikasi ini menggunakan skema ponzi yang berbahaya, karenanya jangan sampai terjebak atau terlibat dengan aplikasi ini.

Karena ada resiko besar sedang mengintai, seperti penipuan atau scam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.