JABAR EKSPRES – Satu lagi aplikasi investasi penghasil uang yang sedang ramai dipromosikan di media sosial bernama Victory World.
Dilihat dari websitenya, aplikasi Victory World ini sepertinya bukan produk lokal, dari bendera yang dipasang di pojok kanan atas, tampak bendera Amerika Serikat. Selain itu penggunaan bahasanya juga menggunakan bahasa asing, tampilan desain atau layoutnya juga sangat berbeda dengan aplikasi produk lokal.
Untuk mendaftar di aplikasi ini harus menggunakan email aktif dan juga memasukkan banyak data pribadi, tidak seperti aplikasi ponzi di Indonesia yang sangat simple proses pendafatrannya, yang hanya membutuhkan nomer telpon dan kata sandi saja.
baca juga : Profit Tiap Hari Naik, Investasi di Aplikasi NITG Penghasil Uang Disebut Paling Menguntungkan, Benarkah?
Di aplikasi Investasi ini kita juga harus memasukkan alamat email, nama depan dan nama belakang, juga nomer telephone sesuai dengan negaranya.
Dari promosi di media sosial diketahui untuk menjadi member di aplikasi ini harus melakukan pembelian donasi minimal seharga Rp16 Ribu yang hanya diminta sekali saja.
Namun dari modal tersebut akan berkembang hingga menjadi jutaan rupiah.
“KOMUNITAS SALING BERBAGI YANG LAGI VIRAL DI TAHUN 2024
DENGAN MODAL HANYA 16 RIBU AJA, SEKALI TRANSFER UNTUK SEUMUR HIDUP BISA JADI PULUHAN JUTA TANPA BATAS,” tulis keterangan di promosi aplikasi ini.
Namun jika ingin memiliki hasil yang lebih besar, maka bisa melakukan pembelian produk investasi berupa gift dari level 1 hingga 6.
Dengan modal awal terrendahnya Rp16.000 yang akan mendapatkan hasil Rp128.000 hingga produk yang termahal Rp 16 juta menghasilkan Rp128 Juta.
Tehnik marketing yang digunakan tidak berbeda dengan aplikasi ponzi yang selama ini ada di Indonesia, yakni menawarkan banyak janji manis keuntungan besar dengan modal rendah untuk menjerat calon anggotanya.
baca juga : Terbukti Membayar, Apakah Investasi di Aplikasi BYD Cars Aman? Modal Rp50.000 Bisa Untung Rp360.000 Sebulan
Jika ditanya apakah aplikasi ini aman? tentu saja tidak ada jaminan, apalagi aplikasi ini dari luar negeri yang tidak diketahui jelas skema pengelolaan keuangannya.
