JABAR EKSPRES – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung kembali menggelar sertifikasi bagi pelaku ekonomi kreatif. Kali ini, sertifikasi difokuskan pada para pelaku desain grafis sebanyak 20 orang, sebagai bagian dari upaya membangkitkan ekonomi kreatif.
Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung, Wawan Ahmad Ridwan, menjelaskan bahwa kegiatan sertifikasi ini merupakan rangkaian dari empat jenis sertifikasi yang sudah direncanakan sepanjang tahun 2024.
“Tahun ini ada empat sertifikasi, sebelumnya sudah dilaksanakan sertifikasi untuk short engineer di bulan Maret, dan kali ini untuk desain grafis. Dua hari lagi kami akan menggelar sertifikasi untuk video editor,” jelas Wawan saat ditemui di Soreang, Selasa (22/10).
BACA JUGA:Pasca Pelantikan, Pedagang Pigura di Kabupaten Bandung Mulai Jual Foto Prabowo-Gibran
Menurut Wawan, sertifikasi ini bertujuan untuk memberikan pengakuan resmi bagi pelaku ekonomi kreatif yang telah lama berkecimpung dalam bidangnya meski tidak memiliki latar belakang pendidikan formal terkait.
“Banyak pengusaha yang sudah menjalankan usaha lebih dari tiga atau lima tahun, namun tidak memiliki sertifikat. Sehingga kami membantu mereka untuk memperoleh pengakuan nasional,” ujarnya.
Selain itu, Disbudpar juga membantu pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) produk mereka.
“Bulan ini ada satu sertifikasi HAKI, dan pada akhir bulan kami akan membantu 150 pelaku ekonomi kreatif mendaftarkan HAKI mereka ke Kementerian Hukum dan HAM,” tambahnya.
BACA JUGA:Limbah B3 Diduga Berasal Dari Kawasan Industri Batujajar dan Padalarang
Tak hanya itu, Disbudpar Kabupaten Bandung juga bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi yang ditunjuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk menggelar uji kompetensi.
“Kami hanya memfasilitasi pelatihan pemantapan selama satu hari, dan uji kompetensi dilakukan oleh lembaga resmi,” jelas Wawan.
Sementara, Adyatama Pariwisata dan Ekraf Disbudpar Kabupaten Bandung, Muhammad Sofiyurahman mengatakan sertifikasi ini juga diharapkan bisa untuk membangun komunitas ekraf yang mapan khususnya di Kabupaten Bandung, bahkan bisa meningkatkan kemampuan para pelaku ekraf hingga ke tahap profesional.
Lantaran selama ini, kata dia, para pelaku ekraf di Kabupaten Bandung masih bergerak secara masing-masing.