JABAR EKSPRES – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengedukasi dan memotivasi para siswa di Indonesia untuk terus meningkatkan semangat belajar melalui program Kemenkeu Mengajar (KM). Program KM yang telah memasuki tahun ke-9 ini digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Bandung. Kemenkeu Mengajar Bandung diselenggarakan di wilayah Ciwidey, Kabupaten Bandung, (Senin, 7/10).
KM di wilayah Bandung diselenggarakan di sembilan sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SLB di daerah Ciwidey. Kesembilan sekolah tersebut yaitu SDN Cisarua, SDN Ciranjang 02, SDN Rancagede, SDN Babakan Tiga, SMPN 1 Ciwidey, SMPN 2 Ciwidey, SMPN 2 Pasir Jambu, SMAN 1 Ciwidey, dan SLB PGRI Pasir Jambu.
Tujuan digelarnya kegiatan yang mengangkat semangat #DariKamiUntukNegeri ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para siswa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), memperkenalkan profesi dan tugas di Kemenkeu, serta membangun kesadaran akan pentingnya literasi keuangan para generasi muda. Kegiatan KM ini juga diadakan sebagai rangkaian peringatan ke-78 Hari Oeang Republik Indonesia (HORI).
Sebanyak 205 relawan mengikuti kegiatan yang bertema ”Peran APBN dalam Mewujudkan Kecerdasan, Kesehatan, dan Kesejahteraan” itu. Relawan KM tersebut merupakan pegawai di Kementerian Keuangan serta mahasiswa PKN STAN.
Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Barat yang merupakan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I Kurniawan Nizar mengatakan Kemenkeu tidak hanya bertugas mengelola APBN tetapi juga berperan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
”Ketika generasi muda memahami pentingnya keuangan negara, mereka akan menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab, ini menciptakan siklus positif yang dapat mengubah masa depan bangsa,” ungkap Nizar.
BACA JUGA: Perkuat Sinergi, DJP dan Kejaksaan Teken Kerja Sama
Sementara itu, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat Finari Manan mengatakan pendidikan adalah kunci utama membangun peradabadan bangsa dan menyukseskan agenda pembangunan nasional. Keseriusan pemerintah dalam dunia pendidikan, ungkap Finari, tercermin dalam Undang-Undang APBN yang mengamanatkan 20 persen dari belanja negara wajib dialokasikan untuk pengembangan pendidikan.
”Kami percaya bahwa pendidikan bukan hanya mampu menambah pengetahuan baru, namun juga memberi kesempatan luar biasa bagi semua orang untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik,” ujarnya.