Pemanfaatan Daun Kelor dalam Formulasi Nori untuk Atasi Anemia dan Stunting di Desa Nagrog Bandung

Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan produk Abon Moringa, atau disingkat “Amor,” yang terinspirasi dari nama latin daun kelor.

Dalam inovasi ini, daun kelor diolah menjadi abon makanan berbentuk serat halus yang dikeringkan.

Sementara abon tradisional biasanya terbuat dari daging atau ikan, kami menggunakan daun kelor sebagai bahan utama berkat kandungan nutrisinya yang luar biasa.

Abon daun kelor tidak hanya menawarkan alternatif jajanan yang sehat dan kaya gizi, tetapi juga memiliki keunggulan dalam hal penyimpanan dan kemudahan konsumsi.

Dengan “Amor,” kami berharap dapat mempromosikan pola makan sehat yang lebih menarik bagi anak-anak.

Produk Inovasi Olahan Daun Kelor “Amor” (Foto: Dosen dan Mahasiswa UBK)
Produk Inovasi Olahan Daun Kelor “Amor” (Foto: Dosen dan Mahasiswa UBK)

Langkah-langkah intervensi, seperti pelatihan dan pendampingan terkait pengolahan daun kelor, sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

Pelatihan yang tepat dapat membantu masyarakat mengolah daun kelor menjadi produk yang menarik bagi anak-anak tanpa mengurangi nilai gizinya.

Contohnya, daun kelor dapat diolah menjadi keripik renyah, campuran puding yang lezat, atau bahan tambahan dalam jajanan populer lainnya yang sudah dikenal anak-anak.

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan daya tarik, tetapi juga memperkaya nilai gizi jajanan yang mereka konsumsi.

Selain itu, inovasi dalam kemasan dan pemasaran juga sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk berbasis daun kelor.

Dengan kemasan yang menarik dan cita rasa yang bersaing dengan jajanan komersial, masyarakat akan lebih tertarik untuk memilih produk berbasis daun kelor, baik untuk konsumsi pribadi maupun sebagai produk unggulan lokal yang dapat dipasarkan secara luas.

Di akhir kegiatan penyuluhan kesehatan, sesi tanya jawab diadakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul di masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung dengan sukses, dan peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat mampu menerapkan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan anemia pada anak-anak.

Dengan dukungan dan keterlibatan aktif dari semua pihak, kita bersama dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berdaya bagi generasi mendatang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan