JABAR EKSPRES – Bandara Miyazaki menutup landasan pacunya setelah adanya ledakan bom milik Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/10/2024). Diduga berasal dari era Perang Dunia (PD) II untuk membendung serangan “kamikaze”. Akibatnya, hampir 90 jadwal penerbangan dibatalkan.
Melansir Reuters, ledakan tersebut menyebabkan kawah selebar tujuh meter atau sekitar 23 kaki, dengan kedalaman sekitar satu meter (3,2 kaki).
Berdasarkan keterangan seorang pejabat kementerian transportasi Jepang, ledakan tersebut terjadi di tengah jalur taksi di dekat landasan pacu, sehingga Bandara Miyazaki memutuskan untuk membatalkan jadwal penerbangan.
BACA JUGA:Terpilih Secara Mufakat, Ahmad Muzani jadi Ketua MPR RI 2024-2029
Tim penjinak bom dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang mengklaim bahwa, penyebab ledakan itu merupakan bom Amerika yang telah terkubur di bawah permukaan tanah. Kemungkinan berasal dari serangan udara pada masa perang.
Kendati demikian, menurut lembaga penyiaran lokal MRT, tidak ada korban yang dilaporkan meski berdasarkan rekaman kamera langsung menunjukkan, dua menit sebelumnya sebuah pesawat terbang baru saja meluncur.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayasi memastikan, tidak ada ledakan lanjutan dan lubang bekas ledakan tersebut sedang dalam perbaikan, diperkirakan rampung pada Kamis (4/10).
BACA JUGA:Dampingi Ahmad Muzani, Abcandra Terpilih jadi Wakil Ketua MPR RI 2024-2029 dari Kelompok DPD
Adapun penerbangan yang terkena dampak ledakan tersebut, menurut laman resmi bandara Miyazaki, di antaranya penerbangan yang dioperasikan oleh JAL, ANA dan maskapai lain yang menghubungkan Miyazaki dengan kota-kota seperti Tokyo, Osaka dan Fukuoka.
Untuk diketahui, bandara Miyazaki dulunya adalah pangkalan angkatan laut Jepang hingga akhir Perang Dunia Kedua. Terletak di ujung tenggara Pulau Kyushu, bandara tersebut merupakan tempat ratusan pilot “kamikaze” muda berangkat pada misi terakhir mereka.
Sebelumnya, sejumlah bom yang sudah tidak aktif pun ditemukan di Bandara Miyazaki.
Menurut Pasukan Bela Diri, lebih dari 79 tahun sejak berakhirnya PD II hingga saat ini, sebanyak 2.348 bom dari sisa PD II seberat 37,5 ton telah dimuskahkan selama tahun fiskal 2023.