IPH di Cimahi Masih Negatif, Khawatir Rugikan Pedagang

JABAR EKSPRES – Selama lebih dari sebulan terakhir, harga komoditas pangan di Kota Cimahi menunjukkan tren penurunan atau deflasi, dengan Indeks Harga Pangan (IPH) yang masih negatif.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Indra Bagjana, saat ditemui di Pasar Atas Kota Cimahi, Kamis (19/9/24).

Menurut Indra, meskipun harga beberapa komoditas menunjukkan penurunan, secara umum Cimahi masih berada dalam kondisi negatif, meski ada beberapa barang yang mulai stabil.

“Contohnya cabe rawit merah, yang biasanya normal di kisaran 40-50 ribu, sempat turun hingga 30 ribu. Sekarang harga cabe rawit merah mulai mendekati kondisi normal,” jelas Indra.

Saat ini, harga rata-rata di Kota Cimahi masih berada di angka 36 ribu per kilogram dan belum mencapai 40 ribu. Beberapa komoditas lain, seperti ayam, juga menjadi perhatian.

BACA JUGA: Link PDF Hasil Administrasi CPNS Pemprov NTT 2024, 14.069 Pelamar Lolos!

Indra melanjutkan, harga ayam di Cimahi masih berada di angka 32 ribu, sementara Harga Acuan Pangan (H.A.P) nasional adalah 40 ribu.

“Artinya, harga ayam kita masih jauh di bawah H.A.P. Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga di bawah H.A.P justru merugikan pedagang dan peternak,” terang Indra.

Indra menjelaskan bahwa mekanisme pasar memang menentukan harga, yang bisa turun atau naik sesuai kondisi pasar. Untuk daging sapi, menurutnya, harga cenderung stabil di angka 130 ribu per kilogram, meskipun sedikit naik menjelang hari raya seperti Tahun Baru, namun biasanya harga kembali normal.

“Sementara daging ayam memiliki fluktuasi yang lebih tipis dibandingkan bawang dan cabai, yang fluktuatifnya lebih dinamis,” ujar Indra.

Meskipun Cimahi bukanlah produsen utama, ada produksi kecil seperti cabe rawit dari petani lokal yang membantu pasokan.

BACA JUGA: 200 Wajib Pajak di KPP Majalaya Mendapatkan Edukasi Coretax

“Walaupun produksinya terbatas, ini membantu memenuhi kebutuhan. Saat ini, cabe dan bawang melimpah, sehingga tidak ada masalah pasokan,” tambah Indra.

Cimahi masih bergantung pada pasar induk Caringin untuk sebagian besar komoditasnya. Namun, terdapat kerjasama dengan daerah seperti Cimenyan, Kabupaten Bandung, untuk beberapa komoditas seperti bawang dan cabai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan